DPRD Banjarbaru

Bantu Urai Kemacetan, ATCS Banjarbaru Dinilai Efektif

apahabar.com, BANJARBARU – Baru sebatas uji coba, penggunaan Automatic Traffic Control System (ATCS) di persimpangan dan…

Featured-Image
Sekretaris Dinas Perhubungan Banjarbaru, Ahmad Syarief Nizami, menjelaskan teknis pemantauan ATCS. Foto: apahabar.com/Nurul Mufidah

bakabar.com, BANJARBARU – Baru sebatas uji coba, penggunaan Automatic Traffic Control System (ATCS) di persimpangan dan ruas jalan utama Banjarbaru terbilang efektif.

Sejak dijajal dalam sepekan terakhir, ATCS dapat memonitor pergerakan pengguna jalan, hingga bahkan mengurai kemacetan.

Penyebabnya ketika jalan termonior padat, petugas pemantau langgsung melapor. Kemudian Dishub Banjarbaru menurunkan petugas untuk membantu mengatasi kemacetan, di antaranya melalui rekayasa jalan.

Selain arus lalu lintas, tindakan kriminal juga akan terpantau untuk segera dikoordinasikan ke Satlantas Polres Banjarbaru.

“Sistem ini terintegrasi melalui ruang kontrol di Command Centre Dinas Perhubungan Banjarbaru,” papar Sekretaris Dinas Perhubungan Banjarbaru, Ahmad Syarief Nizami, Senin (9/5).

“Selain dapat memonitor, sistem ini juga dilengkapi pengeras suara yang bertujuan untuk memberi informasi kepada pengendara,” imbuhnya.

ATCS merupakan gagasan langsung Wali Kota Banjarbaru sebagai solusi mengurai kondisi kemacetan jalan. Ide ini disampaikan dalam audiensi ke Kementerian Perhubungan.

“Gagasan itu direspon baik Kemenhub yang dibuktikan dengan bantuan ATCS. Makanya pengadaan alat dari Kemenhub, sedangkan sarana penunjang seperti listrik dan internet dari Dishub Banjarbaru,” jelas Syarief.

Dalam tahap percobaan, ATCS memonitor jalan di traffic light A Yani Kilometer 33 dan Mako Brimob Polda Kalimantan Selatan. Direncanakan akan dipasang satu alat lagi di Jalan Panglima Batur.

Dalam setiap hari, Dishub menempatkan 5 personel yang bertugas melalukan monitor mulai pukul 07.00 hingga 23.00 Wita.

“ATCS ini akan segera diresmikan Wali Kota. Namun sebelummya kami sedang menyiapkan kelengkapan dan kestabilan jaringan,” pungkas Syarief.



Komentar
Banner
Banner