bakabar.com, BARABAI – Jembatan penghubung Desa Patikalain dan Cabai di Kecamatan Hantakan Hulu Sungai Tengah (HST) kembali dibangun secara darurat.
Sebelumnya, jembatan ini kembali terputus diseret arus deras sungai menyusul kenaikan debit air pascahujan deras, Sabtu (12/6) lalu.
Warga hanya mengandalkan batang-batang pohon bekas dan kayu yang berserakan di sekitar. Sebab hingga saat ini Pemkab HST belum menentukan anggaran dan kapan waktu perbaikan secara permanen.
Mengingat jembatan ini merupakan satu-satunya akses penghubung antara dua desa itu, warga setempat harus bahu-membahu memperbaiki.
Pj Kepala Desa atau Pembakal Patikalain, Ghofur berharap pemerintah daerah segera merealisasikan pembangunan jembatan permanen.
“Sehingga masyarakat khususnya yang tinggal di desa Patikalain, Cabai, Papagaran dan desa yang ada di pegunungan Meratus ini dapat kembali beraktifitas dengan normal,” kata Ghofur, Selasa (15/6).
Babinsa dari Kodim 1002/HST pun turut serta dalam pembangunan jembatan darurat itu.
“Kita berinisiatif membantu agar warga dari kedua desa dapat beraktifitas dengan normal,” kata anggota Koramil 1002-07/Batu Benawa, Sertu Sanu.
Sementara Danramil 1002-07/Batu Benawa, Kapten Inf Andi Tiro mengapresiasi anggotanya yang membantu warga.
“Hal itu merupakan wujud kemanunggalan TNI-Rakyat. Di mana ada rakyat di situ ada TNI. Pun sebaliknya,” kata Andi Tiro.
Kegiatan yang dilakukan Babinsa itu juga merupakan perwujudan pengamalan dari 8 Wajib TNI pada butir ke 8. Isinya, menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya.
“Jadi seorang TNI harus menjadi contoh dan dapat mengatasi kesulitan rakyat di mana dia berada dan bertugas,” tegas Andi.