bakabar.com, JAKARTA – Fenomena matahari tepat di atas Ka’bah, Jumat (15/7), sekaligus menjadi momen muslim di dunia membetulkan arah kiblat.
Fenomena yang cuma terjadi dua kali dalam setahun ini berlangsung pukul 12:26,42 waktu Arab Saudi atau 17:26,42 Wita.
“Hal ini karena bayangan benda yang terbentuk akan mengarah ke Ka’bah, ketika matahari berada di atas Ka’bah,” papar Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang, seperti dilansir CNN.
Dari sudut pandang astronomis, fenomena itu disebabkan selisih deklinasi matahari bernilai sama atau kecil dengan lintang geografis Ka’bah.
Deklinasi sendiri merupakan sudut apit antara lintasan semu harian matahari dengan proyeksi ekuator bumi di bola langit atau ekuator langit.
Selain 15 Juli 2022, fenomena matahari di atas ka’bah juga terjadi 28 Mei pukul 12:17,59 waktu Arab Saudi atau 16:17,59 WIB.
“Untuk mencocokkan arah kiblat dengan posisi matahari bisa dilihat dengan cara mencari lokasi yang rata terkena cahaya matahari,” jelas Andi Pangerang.
Kemudian sediakan tongkat lurus ataupun benda tegak tidak berongga lain, seperti spidol papan tulis dan botol minum atau benang berbandul.
Selanjutnya persiapkan jam yang sudah dikalibrasi. Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan tongkat benar-benar tegak lurus atau 90 derajat dari permukaan tanah atau gantungkan benang berbandul.
Ketika waktu matahari tepat di atas Ka’bah tiba, amati bayangan tongkat atau benang. Lantas tandai ujung bayangan, lalu tarik garis lurus dengan pusat bayangan tongkat.
“Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut,” pungkas Andi Pangerang.