bakabar.com, JAKARTA - Imbauan diberikan kepada calon jemaah haji Indonesia, seiring kejadian yang dialami 4 jemaah lanjut usia di Masjidil Haram.
Keempat jemaah Indonesia asal Embarkasi Jakarta-Pondok Gede itu ditinggal kabur empat petugas pendorong kursi roda, Minggu (4/6).
Beruntung mereka ditemukan petugas PPIH Arab Saudi dari layanan perlindungan jemaah.
Setelah berdiskusi dengan petugas Masjidil Haram dan diberikan penjelasan, keempat jemaah Indonesia itu akhirnya diizinkan melanjutkan tawaf.
Mereka kemudian menggunakan jasa kursi roda resmi yang disediakan Masjidil Haram.
Selain kursi roda, Masjidil Haram juga menyediakan jasa penyewaan skuter listrik yang berlokasi di lantai atas.
Terdapat jalur khusus yang disediakan jemaah yang akan tawaf dan sai menggunakan skuter dan kursi roda.
"Berkaca dari kejadian itu, kami mengingatkan jemaah untuk tidak mudah percaya kepada oknum-oknum yang mengaku sebagai petugas," papar Kabid Perlindungan Jemaah PPIH Arab Saudi, Harun Al Rasyid, seperti dilansir Liputan6, Rabu (7/6).
Sedianya cukup sulit mengenali petugas gadungan, karena mereka juga berpakaian ihram dan gelang yang juga dikenakan petugas asli. Namun mereka menawarkan berbagai layanan dengan iming-iming kemudahan ibadah.
Tawaran mendorong kursi roda paling banyak terjadi, terutama kepada para jemaah lanjut usia yang hendak melaksanakan tawaf dan sai.
"Sebaiknya gunakan jasa kursi dorong yang telah disiapkan oleh Masjidil Haram. Mereka selalu memakai rompi sebagai penanda," pesan Harun.
"Jangan pernah mengambil jasa dorong yang bukan resmi dari keamanan Arab Saudi atau Masjidil Haram," pungkasnya.