bakabar.com, JAKARTA - Bank Indonesia memprediksi Bank Sentra AS The Fed kemungkinan akan menaikkan kembali suku bunga acuannya pada Juli 2023. Itu seiring dengan kondisi inflasi di Amerika yang masih 4%, meskipun telah turun dari sebelumnya 4,9%.
Ekonom dari Universitas Jember, Ciplis Gema Qoriah menilai saat Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan harus melewati proses perhitungan yang cermat.
"Artinya bagaimana menimbang skala ekonomi dampak atas menaikan suku bunga, sesuai dengan tugas yang diemban oleh Bank Indonesia bahwa suku bunga merupakan transmisi untuk menjaga kestabilan nilai tukar (exchange rate) dan kestabilan inflasi," ujar Ciplis saat dihubungi bakabar.com, Minggu(2/7).
Baca Juga: Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed, Akademisi: Capital Outflow Terganggu!
Merespons kenaikan suku bunga The Fed, ada dua kemungkinan bahwa Bank Indonesia turut menaikan suku bunga atau tetap. Hal ini tergantung hasil analisis mendalam atas dampak kenaikan suku bunga.
Pertama, jika Indonesia juga menaikkan suku bunga, maka bisa jadi investor asing tidak secepatnya memindah portofolionya ke AS.
"Artinya investasi di Indonesia masih dalam kondisi terkendali. Akan tetapi kebijakan ini akan berdampak pada beban utang dan bunga para pelaku usaha dalam negeri yang semakin berat," ujarnya.
Baca Juga: Merespons The Fed, Indonesia Belum Saatnya Naikkan Suku Bunga Acuan
Kedua, jika Indonesia tidak turut menaikkan suku bunga, maka ada kemungkinan investor asing akan melarikan dananya ke AS untuk mendapatkan yield yang menguntungkan.
"Akan tetapi investor dalam negeri dan usaha mikro tidak mengalami beban utang dan bunga yang bertambah, sehingga sektor riil bisa lebih tumbuh," ujarnya.
Tak hanya itu, setidaknya terdapat dua hal yang mendasari BI untuk naiknya suku bunga acuan.
Pertama, tujuan menaikkan suku bunga tidak lain adalah untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah (exchange rate). Artinya, jika suku bunga naik maka akan meningkatkan minat investor asing menanamkan modalnya di Indonesia.
Baca Juga: Suku Bunga The Fed, Gubernur BI Perkirakan Naik 5,5 Persen pada Juli
"Dengan demikian supply USD akan mengalir lebih besar ke Indonesia sehingga akan menyeimbangkan permintaan akan USD dan pada akhirnya akan mempengaruhi keseimbangan nilai tukar Rupiah terhadap USD," ujarnya.
Kedua, tujuan menaikkan suku bunga adalah untuk meredam inflasi. Artinya dengan kenaikan suku bunga diharapkan pihak penabung atau investasi akan lebih banyak mengalirkan dananya ke produk perbankan dan investasi di pasar uang.
"Sehingga jumlah uang beredar akan menurun dan akan berpengaruh terhadap penurunan harga secara umum," tutupnya.