bakabar.com, JAKARTA - Peran hutan dalam pembangunan berkelanjutan menjadi agenda utama pada peringatan Hari Hutan Internasional yang diselenggarakan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), di Roma, Selasa (21/3).
Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu mengungkapkan edisi ke-11 Hari Hutan Internasional juga diperingati di seluruh dunia. Salah satu tujuan dari acara tersebut untuk memastikan kesehatan lingkungan dan masyarakat yang sehat.
Dongyu juga menggarisbawahi bagaimana perlindungan dan pengelolaan berkelanjutan kawasan hutan dunia perlu menjadi prioritas utama, mengingat kontribusi penting mereka terhadap mata pencaharian, nutrisi, keanekaragaman hayati dan mengatasi dampak krisis iklim.
Ia kemudian menyerukan kerja sama internasional yang lebih besar untuk melindungi hutan dunia.
Baca Juga: Gubernur Kaltim: IKN Dibangun di Hutan Produksi, Bukan Hutan Lindung!
"Kita perlu meningkatkan dan mempercepat aksi, sekarang, dan bersama-sama," kata Dongyu, mantan Wakil Menteri Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China.
Menurut ia, dibutuhkan komitmen kuat dari pemerintah, organisasi internasional, sektor publik dan swasta, masyarakat sipil, akademisi, dan masing-masing secara individu.
"Kita perlu meningkatkan restorasi hutan melalui pengelolaan hutan lestari yang memberikan manfaat bagi manusia dan planet ini,” ujar Dongyu.
Baca Juga: 15 Ribu Warga di Blora Terima SK Perhutanan Sosial dari Jokowi
Menurut data FAO, hampir 1 miliar orang secara global bergantung pada hutan sebagai sumber pangan dan gizi.
Hutan merupakan penyangga penting terhadap peristiwa cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim, sekaligus menyerap gas rumah kaca. Selain itu, keanekaragaman hayati di hutan membantu mengembangkan penyembuhan penyakit.