bakabar.com, JAKARTA – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Maluku mengusulkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dan sebagai calon presiden 2024.
Usulan tersebut disampaikan setelah DPW PPP menggelar Rapat Pimpinan Wilayah (Rapinwil) II yang dilaksanakan di Kota Ambon, Maluku, Kamis (3/11) malam.
Hasil pertemuan tersebut mengusulkan sejumlah nama dan mengerucut pada dua nama calon presiden yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Adapun untuk calon wakil presiden yang diusulkan yakni Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono dan Menteri Erick Thohir.
Baca Juga: Menohok! Elektabilitas Rendah, Aher dan AHY Dianggap Tak Mampu Dampingi Anies
“Ini suara arus bawah yang disampaikan ke Dewan Pimpin Pusat (DPP), tapi pada akhirnya semua harus taat asas. Apa yang sudah menjadi mekanisme pusat harus dijalankan. Apalagi kita ada keterkaitan bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB),” kata Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono seperti dilansir Antara, Sabtu (5/11).
Mardiono menegaskan usulan dari pengurus di sejumlah daerah mengenai capres dan cawapres masih belum menjadi keputusan DPP. Bahkan, DPP masih terus mendengar suara dari pengurus daerah.
“Ini lagi-lagi bukan keputusan, baru pikiran kader yang bisa jadi mengemuka di kalangan masyarakat. Namanya pesta demokrasi, maka semua warga memiliki hak yang sama,” ungkapnya.
Baca Juga: Ganjar Jawara Capres dalam Survei SMRC, PDIP: Masih Tunggu Keputusan Ketua Umum
Sementara itu, Ketua DPW PPP Maluku A. Aziz Hentihu menegaskan akan patuh dan solid terhadap keputusan DPP. Menurut Aziz, DPP tidak akan sembarangan dalam memutuskan nama-nama tersebut.
“Tadi mengemuka nama-nama, namun sifatnya hanya usulan. Keputusan DPP pasti akan melewati banyak aspek pertimbangan, tidak hanya satu wilayah lokal tapi menjangkau kepentingan nasional dan bangsa Indonesia sehingga akan dikaji lewat mekanisme panjang DPP,” jelasnya.
Aziz menambahkan DPW Maluku bersama DPP saat ini sedang memantapkan solidaritas di bawah kepemimpinan Mardiono. Ia berharap ke depan bisa terus mengejar target untuk Pemilu 2024.
“Apa pun keputusan DPP kemudian dibawa ke KIB, maka kita Sami’na wa Atho’na, yaitu patuh dan taat karena saat ini kami sedang memantapkan solidaritas yang harus betul-betul dijaga karena pemilu 13 bulan lagi,” katanya.