bakabar.com, JAKARTA-Elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berada di posisi teratas sebagai bakal calon presiden di tiga provinsi di Pulau Jawa.
Hal itu berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia yang dilakukan di lima wilayah di pulau Jawa secara terpisah yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, sekaligus DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR menyebutkan setidaknya ada tiga hal yang menyebabkan Anies unggul secara elektabilitas di tiga provinsi tersebut.
Baca Juga: Survei Poltracking: Anies Unggul di Tiga Provinsi di Pulau Jawa
Hal pertama menurut Hanta, karena adanya migrasi pemilih Prabowo pada pilpres 2019 ke Anies Baswedan. Jika melihat hasil pilpres 2019, tiga provinsi tempat Anies unggul secara elektabilitas adalah basis suara prabowo.
“Anies Baswedan memang sejak awal menggerus basis kantong suara Prabowo. Kita tahu pada pemilu 2019 Banten dan Jabar itu dimenangkan oleh prabowo. Saat ini prabowo sudah kalah elektabilitas. Anies sudah melampaui Prabowo. Artinya apa? faktor ini yang seperti kita analisa bahwa punya irisan pemilih bahwa Anies sudah naik di basis ini.” Jelas Hanta melalui Channel YouTube Poltracking TV yang tayang pada Jumat (16/12).
Baca Juga: Anies Beberkan Peluang Koalisi dengan Demokrat dan PKS
Hal kedua yang membuat elektabilitas Anies unggul adalah kinerja Anies selama menjadi Gubernur DKI Jakarta. Berdasarkan survei kepuasan publik yang dilakukan poltracking, tingkat kepuasan terhadap Anies mencapai 73 persen.
Hal itu menurut Hanta, menjadikan elektabilitas Anies bisa naik di Banten dan Jawa Barat karena kedua provinsi tersebut berada dekat dengan DKI Jakarta.
“Tingkat kepuasan terhadap Anies sebagai Gubernur cukup tinggi, dianggap gubernur yang berprestasi. Kita tahu Banten dan Jabar itu dekat dengan ibu kota. Itu yang punya dampak kepada Anies Baswedan.” Ujar Hanta.
Baca Juga: Indikator Politik: Ganjar Pranowo Lebih Unggul Dari Anies dan Prabowo
Tingkat kepuasan Anies 73 persen, angka ini sama saja bahkan ketika Anies tidak lagi menjabat Gubernur DKI Jakarta. Artinya apreasiasi publik kinerja Anies sebagai Gubernur Jakarta berdampak pada Anies.” Sambungnya.
Lebih lanjut Hanta menyebutkan faktor deklarasi NasDem juga turut menyebabkan naiknya elektabilitas Anies. Hal itu karena publik meyakini bahwa Anies akan maju sebagai capres pada pilpres 2024, meskipun sampai saat ini partai pengusung seperti NasDem belum memenuhi presidential threshold .
“Efek deklarasi dari partai NasDem membuat Anies lebih firm atau pasti akan maju pada pilpres mendatang. Itu mungkin faktor faktor yang memenangkan Anies,” ujar Hanta.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia yang rilis pada kamis (15/12) menunjukkan bahwa Anies unggul di tiga Provinsi yaitu: DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
Baca Juga: Viral OSO Deklarasi Anies Capres 2024, Cek Faktanya
Adapun hasil survei simulasi tiga nama tersebut adalah sebagai berikut: DKI Jakarta Anies Baswedan memperoleh elektabilitas sebesar 49,6 persen. Disusul, Ganjar Pranowo sebesar 27,5 persen dan di peringkat ketiga ditempati oleh Prabowo Subianto dengan elektabilitas sebesar 14,7 persen.
Di provinsi Banten Anies memperoleh elektabilitas sebesar 47,6 persen. Disusul, Prabowo Subianto dengan elektabilitas sebesar 28,5 persen, dan Ganjar Pranowo sebesar 16,1 persen.
Provinsi Jawa Barat Anies Baswedan memperoleh elektabilitas sebesar 36,3 persen. Terpaut tipis dengan Prabowo Subianto dengan elektabilitas 30,8 persen, dan Ganjar Pranowo sebesar 18,7 persen.