kasus penganiayaan

Aniaya Kader PDIP, Ketua Gerindra Semarang Dipanggil Majelis Kehormatan

Majelis Kehormatan Partai Gerindra segera memanggil dan memeriksa Ketua DPC Partai Gerindra Semarang, Joko Santoso terkait penganiayaan terhadap kader PDIP

Featured-Image
Anggota DPR Fraksi Gerindra Habiburokhman memegang palu sidang usai dilantik menjadi Wakil Ketua Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/7/2023). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/Spt.

bakabar.com, JAKARTA - Majelis Kehormatan Partai Gerindra segera memanggil dan memeriksa Ketua DPC Partai Gerindra Semarang, Joko Santoso terkait penganiayaan terhadap kader PDIP, Minggu (10/9) sore. 

"Sesuai arahan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Majelis kehormatan partai Gerindra akan memanggil memeriksa Ketua DPC Gerindra Semarang pada Minggu sore terkait insiden dugaan pemukulan kader PDI perjuangan," kata Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Habiburokhman di Jakarta, Minggu (10/9). 

Baca Juga: Bergeser ke Demokrat, Saiful Rasyid Pilih Mundur dari DPR RI Gerindra

Ia menerangkan dua level kesalahan Joko Santoso bermula dari dugaan pemukulan, tentu merupakan ranah hukum pidana yang harus diusut oleh pihak kepolisian.

Kedua menurut dia, kalau Ketua DPC Gerindra Semarang tidak melakukan penganiayaan, tetapi mengintimidasi atau bersikap tidak sopan terhadap kader PDI perjuangan maka hal tersebut melanggar sumpah jati diri kader yang mengharuskan kader Gerindra selalu bersikap sopan dan rendah hati.

"Sanksi terhadap pelanggaran sumpah jati diri kader Gerindra bisa berupa pencopotan jabatan struktural," ujarnya.

Baca Juga: Gerindra Klaim Bakal Intensifkan Komunikasi dengan Demokrat

Habiburokhman mengingatkan para kader Gerindra untuk selalu mentaati sumpah jati diri kader Gerindra dan juga Arahan dari Prabowo Subianto agar kader Gerindra selalu menjaga kesejukan, sopan santun serta kedamaian.

Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Semarang Hendrar Prihadi mengatakan peristiwa pemukulan itu terjadi sekitar pukul 21.45 WIB pada Jumat (8/9).

"Tadi malam hari Jumat jam 21.45 WIB ada kawan kami Pak Suparjianto warga Jalan Cumi-cumi, Kelurahan Bandarharjo, Semarang Utara, yang didatangi ketua DPC Gerindra. Kemudian tanpa ba-bi-bu Ketua Gerindra yang juga anggota DPRD, Kota Semarang itu memukul kader kami," tambah Hendrar.

Baca Juga: Gerindra: Nama Cawapres Prabowo Semakin Lama Makin Mudah

Dia mengatakan Hasto meminta kader PDIP meredam emosi dan melaporkan peristiwa itu kepada pihak kepolisian. Insiden tersebut juga sudah dilaporkan kepada Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul hingga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang Joko Santoso membantah melakukan pemukulan terhadap salah satu kader PDI Perjuangan gara-gara pemasangan bendera partai politik yang pemberitaannya marak.

Dalam pernyataannya di Semarang, Sabtu, Joko menjelaskan bahwa pada Jumat (8/9) malam sekitar pukul 21.30 WIB memang mendatangi rumah Suparjianto yang kebetulan salah satu kader PDI Perjuangan.

Kedatangannya tersebut untuk menanyakan mengenai pemasangan bendera di Gang Garuda yang merupakan tempat tinggal Joko, dan dijawab singkat oleh Suparjianto, "Saya hanya disuruh, Om".

Baca Juga: Deklarasi Anies-Cak Imin, PKB Bantah Tinggalkan Gerindra

Joko ingin mengklarifikasi mengapa pemasangan bendera partai berlambang banteng hanya dilakukan di RT 03 RW 04 Kelurahan Bandarharjo yang kebetulan merupakan tempat tinggal-nya.

Editor


Komentar
Banner
Banner