bakabar.com, BANJARMASIN – Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono, istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikabarkan menjalani perawatan di Rumah Sakit di Singapura. Mantan Ibu Negara itu dirawat sejak Sabtu pekan lalu.
“Mohon doa dan supportnya dari teman teman semua untuk Ibu Negara (Ani Yudhoyono) yang telah berbuat banyak kepada rakyat Indonesia,” tulis Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari kepada wartawan, Senin (11/2).
Imelda tidak menyebutkan sakit apa yang diderita Ani Yudhoyono. Dia hanya mengatakan, pihak keluarga besar Pak SBY masih menunggu hasil dari tim Dokter.
“Saat ini masih terus melakukan observasi,” ujarnya.
Putra bungsu, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyampaikan permohonan kepada seluruh rakyat Indonesia, ikut mendoakan kesembuhan sang Ibu. Dalam akun instagram resminya, Ibu Ani sempat memposting ucapan terima kasih kepada beberapa pejabat dari Indonesia dan Singapura yang telah mengirimkan karangan bunga dan harapan kesembuhan kepadanya.
“Terima kasih atas perhatian dan doa tulus untuk kesembuhan saya. Semoga Allah SWT/Tuhan yang Maha Kuasa mengabulkan dan membalas doa Bapak/Ibu sekalian,” tulis Ibu Ani dalam akun instagram pribadinya seperti dilansir dari tempo.co.
Dalam unggahannya di Minggu 10 Februari 2019 kemarin itu, Ani Yudhoyono juga menyebutkan orang-orang yang telah mendoakannya.
1. Bapak Presiden Jokowi dan Ibu Iriana.
- Bapak PM Singapore, Lee Hsien Loong dan Ibu Ho Ching
- Bapak Deputy PM Singapore, Teo Chee Hean dan Ibu Chew Poh Yim.
- Bapak Menlu Singapore Dr. Vivian Balakhrisnan.
- Ibu Menlu RI, Retno Marsudi.
- Bapak Dubes RI untuk Singapore, Ngurah Swajaya dan Ibu Swi.
- Bapak Chairul Tanjung dan Ibu Anita.
- Bapak Kapolri, Tito Karnavian dan Ibu.
- Anggota DPR RI, Dr. Hinca Panjaitan XIII.
- Athan beserta Staf, Atpol RI di Singapura beserta Ibu.
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa mengabulkan dan membalas kebaikan Bapak/Ibu sekalian,” demikian isi lengkap unggahan Ani Yudhoyono.
Baca Juga:Megawati Minta Penyebar Kebencian Menemuinya
Editor: Muhammad Bulkini
