bakabar.com, JAKARTA -- Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana membentuk Presidential Club yang beranggotakan para mantan presiden yang masih hidup.
Hal diungkapkan Juru Bicara Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto, Dahnil Azhar Simanjuntak.
"Insyaa Allah pada waktunya, Pak Prabowo pasti bertemu dengan Pak Jokowi [Presiden ke-7 RI], Pak SBY [Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono], dan Bu Megawati [Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri] secara bersama-sama," kata Dahnil dikutip dari cnnindonesia.com, Sabtu (4/5/2024).
Dia menjelaskan, tujuan pembentukan Presidential Club ini supaya para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan, sehingga silaturahmi kebangsaan tetap terjaga dan menjadi teladan.
Dahnil mengatakan, Prabowo berharap para pemimpin di Indonesia bisa kompak, rukun, guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat. Semua itu, imbuh dia, terlepas dari perbedaan pandangan dan sikap politik yang ada.
Sejak kemerdekaan 1945, Indonesia telah dipimpin oleh total tujuh presiden. Namun, empat di antaranya telah berpulang.
Sukarno, presiden pertama yang menjabat pada 1945-1967, wafat pada 21 Juni 1970.
Presiden kedua, Soeharto, dengan masa jabatan terlama yakni dari tahun 1968-1998. Dia wafat pada 21 Januari 2008.
Presiden ketiga, B. J. Habibie, menjadi presiden dengan masa jabat tercepat, yakni satu tahun dari 1998-1999, wafat pada 11 September 2019.
Menggantikan Habibie, Abdurrahman Wahid menjadi presiden keempat yang menjabat dari tahun 1999 hingga 2001, dan wafat pada 30 September 2009.
Dengan demikian, tersisa dua mantan presiden, yakni Megawati dan SBY. Bakal menyusul Jokowi yang akan mengakhiri masa jabatan sebagai presiden pada 20 Oktober 2024.
Menanggapi rencana Prabowo Subianto membentuk 'Presidential Club' yang diisi para mantan Presiden Republik Indonesia yang masih hidup, Presiden Jokowi menyambut baik.
"Bagus, bagus, bagus," kata Jokowi, yang ditemui usai meninjau pameran kendaraan listrik di JiExpo Kemayoran Jakarta, Jumat (3/5).
Saat ditanya terkait durasi atau jadwal pertemuan Presidential Club apabila terealisasi di kemudian hari, Jokowi menjawab sembari terkekeh bahwa jadwal bertemu para mantan pemimpin negara itu dapat dilaksanakan hingga tiga kali dalam sepekan.
"Ya, dua hari sekali ya enggak apa-apa," ujarnya.
Di sisi lain, politikus PDIP Deddy Yevry Sitorus mempertanyakan rencana pembentukan Presidential Club oleh Prabowo.
Deddy menilai rencana tersebut bagus-bagus saja. Namun, ia mempertanyakan urgensi dan fungsi lembaga tersebut. Apalagi, sudah ada dewan pertimbangan presiden (wantimpres).
"Ya namanya rencana, bagus-bagus saja. Cuma memang urgensinya apa, kan sudah ada Wantimpres," kata Deddy.(*)