Rekan satu fraksi di DPRD Banjar, Ahmad Syarwani mengaku terkejut dan turut berduka cita. Terlebih, ia tidak pernah mendengar ada keluhan penyakit dari mendiang Mardani.
Menurutnya, mendiang tidak hanya gemar menghadiri haul dan kegiatan keagamaan lainnya, tapi juga sering membawa habib atau ulama.
"Jadi setiap ada haul atau acara di dapil, beliau selalu mencarikan penceramah sekaligus mengantarnya dan memberi honor, itu sudah kebiasaannya. Bahkan pada Maulid (Rabiul Awal), beliau tidak pernah ikut kunjungan kerja demi mendampingi habaib," kenangnya.
Baca Juga: Tahlil Peringatan Haul Gus Dur Diselenggarakan Serentak di 6 Pondok Pesantren
Ia menilai Mardani meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah. Di mana wafat saat melakukan kebaikan.
"Dari sini dapat diambil hikmah bahwa kebiasaan yang dilakukan sangat menentukan bagaimana akhir hayat kita," ungkapnya.
Baca Juga: Haul ke-13, Gus Dur dan Pembaruan NU Merefleksikan Gagasan Besar Kebangsaan
Sementara itu, anggota DPRD Banjar fraksi Golkar, Rahmat Saleh mengungkapkan, Mardani adalah sosok yang tidak banyak bicara, namun sesekali suka bercanda.
"Jelas kami merasa kehilangan, karena Pak Mardani salah satu teman baik kami. Mudah-mudahan beliau husnul khatimah dan mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT," tutupnya.