bakabar.com, MARTAPURA - Anggota DPRD Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Mardani, menghembuskan nafas terakhir saat menghadiri haul ke-30 Habib Ahmad bin Usman Ba'bud Sungai Tabuk, Kamis (22/12).
Pria berusia 55 tahun itu diketahui meninggal dunia usai menyetir mobil membawa rombongan Habib Murtadho bin Thohir asal Hadramaut.
Habib Murtadho sendiri merupakan penceramah pada haul yang digelar di kediaman Sayyid Syaifullah di Jalan Martapura Lama, Kilometer 6,5.
Wafatnya anggota DPRD Banjar empat periode ini mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, politisi NasDem ini tampak sehat.
Baca Juga: Sebelum Wafat, Steven Indra Wibowo Ajak Berdonasi Bangun Madrasah di Banjarbaru, Kalsel
Dari kesaksian staf DPRD Banjar, Mardani sempat singgah ke sekretariat dewan untuk mengambil berkas SPPD.
Kemudian, ia berangkat mengantar habib ke lokasi haul di Desa Gudang Tengah.
Baca selengkapnya detik-detik mendiang menghembuskan napas terakhir di halaman selanjutnya...
Camat Sungai Tabuk, Taufiqurrahman mengungkapkan, kondisi kesehatan almarhum Mardani menurun, tidak lama setelah tiba di lokasi haul membawa rombongan.
"Entah rabah [jatuh, red] dulu atau gimana saya kurang tahu. Yang jelas ketika saya tiba, beliau sudah dibawa ke rumah habib di belakang acara haul itu untuk diistirahatkan," ucap Taufiqurrahman kepada bakabar.com.
Baca Juga: Haul Ke-18: Menanti Tuah Guru Sekumpul
"Kemudian didatangkan bidan desa untuk mencek kesehatan beliau, setelah diperiksa ternyata nadi sudah tidak berdenyut lagi," lanjutnya.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, jasad Mardani dibawa ke rumah duka di Jalan Pematang Panjang, Kilometer 4, Kecamatan Gambut.
Baca selengkapnya sosok mendiang di mata sahabat di halaman selanjutnya...
Rekan satu fraksi di DPRD Banjar, Ahmad Syarwani mengaku terkejut dan turut berduka cita. Terlebih, ia tidak pernah mendengar ada keluhan penyakit dari mendiang Mardani.
Menurutnya, mendiang tidak hanya gemar menghadiri haul dan kegiatan keagamaan lainnya, tapi juga sering membawa habib atau ulama.
"Jadi setiap ada haul atau acara di dapil, beliau selalu mencarikan penceramah sekaligus mengantarnya dan memberi honor, itu sudah kebiasaannya. Bahkan pada Maulid (Rabiul Awal), beliau tidak pernah ikut kunjungan kerja demi mendampingi habaib," kenangnya.
Baca Juga: Tahlil Peringatan Haul Gus Dur Diselenggarakan Serentak di 6 Pondok Pesantren
Ia menilai Mardani meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah. Di mana wafat saat melakukan kebaikan.
"Dari sini dapat diambil hikmah bahwa kebiasaan yang dilakukan sangat menentukan bagaimana akhir hayat kita," ungkapnya.
Baca Juga: Haul ke-13, Gus Dur dan Pembaruan NU Merefleksikan Gagasan Besar Kebangsaan
Sementara itu, anggota DPRD Banjar fraksi Golkar, Rahmat Saleh mengungkapkan, Mardani adalah sosok yang tidak banyak bicara, namun sesekali suka bercanda.
"Jelas kami merasa kehilangan, karena Pak Mardani salah satu teman baik kami. Mudah-mudahan beliau husnul khatimah dan mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT," tutupnya.