bakabar.com, BANJARBARU – Selain mendapat bantuan sembako, anak-anak yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 di Banjarbaru juga bakal mendapat pendampingan.
Bahkan, segera dirapatkan Pemerintah Pusat bersama seluruh Pemerintah Daerah terkait kelanjutan pendidikan dan kehidupannya kedepan.
“Kami akan melakukan pemetaan untuk pendampingan terhadap tumbuh kembang anak dan memastikan dengan siapa anak tersebut diasuh (pengasuhan anak),” ujarKepala Dinas Dalduk KB PMP dan PA Kota BanjarbaruMahrinaNoor,melaluiKabid PPPA Rina Khairina kepadabakabar.com, Jumat (27/8).
Saat ini, kata Rina, pihaknya tengah melakukan pendataan terhadap anak yang orang tuanya meninggal karena Covid-19.
Data itu nantinya, sebagai bahan laporan ke Kepala Daerah, melalui Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru untuk diteruskan ke Kementerian PPA RI.
“Untuk data anak, baik yatim, piatu, ataupun yatim piatu, kami sedang bersurat meminta kepada semua kelurahan se-Kota Banjarbaru. Untuk itu kami masih menunggu data tersebut,” jelasnya.
Data sementara saat ini, ada 4 anak di Banjarbaru yang orangtuanya meninggal karena Covid-19.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono menegaskan bahwa anak yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 pasti diperhatikan oleh Pemkot.
“Ya tetap akan jadi perhatian untuk kelanjutannya,” tegasnya.
Bulan depan katanya, ihwal kelanjutan kebutuhan sang anak, akan dirapatkan bersama Kementerian Sosial RI.
“Tanggal 17 September baru mau rapat zoom dengan Kemensos dan lain lain, terkait masalah tersebut untuk kelanjutan termasuk pendidikannya,” jelas Wartono.
Untuk diketahui, Pemkot Banjarbaru sendiri beberapa waktu lalutelah memberikan bantuan kepada anak yang orang tuanya meninggal karena Covid-19.
Bantuan itu diserahkan langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Said Abdullah ke kediaman si anak. Said mengatakan bahwa Pemkot hadir untuk mereka.
Di mana ada satu keluarga yang menurutnya paling perlu diperhatikan yakni keluarga almarhum Dwi Kustianto.
“Kami turut berduka cita karena keluarga anak ini dalam waktu satu minggu ayahnya Dwi Kustianto dan ibunya Sarjinah meninggal dunia karena terpapar Covid-19,” kata Said.
Keluarga itu meninggalkan empat orang anak, dan yang paling besar baru saja lulus SMK.
“Ini adalah musibah yang sangat besar. Bapaknya itu meninggal di usia 43 tahun dan ibunya meninggal di usia 40 tahun. Kami atas nama Pemkot Banjarbaru ikut berduka cita, sedih dengan apa yang terjadi ini,” katanya.
Kedatangannya itu, kata Said selain memberi bantuan sembako, juga untuk membantu menyelesaikan administrasi mereka.