Tak Berkategori

Anak-anak Sekitar Rutan Tanjung Ceria, Bisa Bermain di Taman Pengayoman

apahabar.com, TANJUNG – Anak-anak di lingkungan Rutan Kelas IIB Tanjung kini tidak jauh lagi ke taman…

Featured-Image
Sembari mengontrol situasi, Kepala Rutan Tanjung, Rommy Waskita Pambudi, juga memantau anak-anak di taman bermain. Foto – apahabar.com/M.Al-Amin

bakabar.com, TANJUNG – Anak-anak di lingkungan Rutan Kelas IIB Tanjung kini tidak jauh lagi ke taman kota untuk bermain, karena di sekitarnya telah tersedia taman bermain.

Taman itu adalah taman bermain Pengayoman binaan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Rutan Tanjung yang baru diresmikan beberapa hari lalu.

Taman bermain pengayoman berada di depan samping kiri Rutan Tanjung dan terlihat dari jalan Jaksa Agung Suprapto.

Pantauan bakabar.com di lokasi, sejak diresmikan beberapa hari yang lalu, taman ini banyak dikunjungi anak-anak sekitar rutan.

Mereka terlihat senang bermain di taman yang tidak seberapa besar namun di cat warna-warni. Di taman tersebut anak-anak bisa bermain ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, besi panjat, ban warna-warni dan lainnya.

Kepala Rutan Kelas IIB Tanjung, Rommy Waskita Pambudi mengatakan, taman bermain ini pihaknya bangun dengan tujuan memberikan ruang bagi anak untuk bermain.

“Anak-anak ini bisa juga dari anak di rumah dinas rutan, atau nanti anak dari keluarga warga binaan bila nanti waktu kunjungan telah dibuka,” jelasnya ditemui di sela-sela memantau anak-anak bermain di taman tersebut, Senin (03/01) sore.

“Taman bermain ini juga bisa digunakan oleh anak-anak dari mana saja, tempat ini terbuka untuk umum,” katanya.

Rommy melanjutkan, lahan yang dibuat taman ini sebelumnya lahan kosong yang terbengkalai di depan samping kiri rutan.

“Sebelum dibuat taman bermain lahan ini tidak bermanfaat, ada tumpukan sampah dan terkesan kumuh. Kemudian saya bersama teman-teman sambil mengontrol kondisi rutan melihat ini dan timbul ide untuk dijadikan lahan bermanfaat, sekaligus meningkatkan kualitas layanan publik sekalian untuk meraih predikat WBK tahun 2022,” jelas Rommy.

Pak Menteri Hukum dan HAM, sambungnya, menginginkan jajarannya agar dalam bekerja bisa meninggalkan legacy yang bisa dinikmati dan bermanfaat bagi banyak orang.

Sarana dan pengerjaan taman bermain dan edukasi ini dari mana dan siapa yang mengerjakannya?

Rommy menjelaskan, alat-alat bermain ini dibangun dengan melibatkan warga binaannya yang mempunyai keahlian di bidang pengelasan dan tukang batu.

Barang yang digunakan juga barang bekas, seperti cubing ini bantuan Pertamina melalui proposal yang diajukan.

Besi-besi yang ada di taman bermain ini hasil berburu barang bekas, begitu juga longsoran.

Longsoran ini berlobang, tapi masih bisa di tambal sehingga bisa digunakan anak-anak untuk bermain.

“Semuanya dari limbah barang bekas yang kita manfaatkan kembali sehingga bisa bermanfaat,” pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner