Banjarbaru menjadi daerah penyumbang kasus terbanyak setelah Banjarmasin yang mencatatkan 127 kasus terkonfirmasi positif.
Sementara hingga pukul 14.00, masih mengutip data Kementerian Kesehatan, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit alias BOR di Banjarbaru mencapai 76 persen.
Situasi pandemi Covid-19 di Banjarmasin dan Banjarbaru belum juga membaik meski PPKM level IV diterapkan. Rumah sakit penuh, masuk antre di IGD, hingga krisis oksigen.
Sejak diterapkannya PPKM level IV, dalam periode 26-30 Juli, jumlah warga yang dikonfirmasi terinfeksi Covid-19 malah bertambah sebanyak 795 orang di Banjarmasin, dan 571 di Banjarbaru atau mencakup 40% kasus konfirmasi Provinsi Kalimantan Selatan.
Sedangkan warga yang dinyatakan sembuh sebanyak 281 di Banjarmasin dan 187 orang di Banjarbaru. Adapun kasus kematian bertambah 12 di Banjarmasin dan 24 orang di Banjarbaru.
Pada dasarnya kasus yang terjadi selama pelaksanaan PPKM Level 4 saat ini masih berkaitan dengan penularan virus yang terjadi pada pekan sebelumnya.
Dampak penerapan PPKM akan mulai terlihat minggu depan. Hanya saja yang menguatirkan tim pakar adalah reduksi aturan pembatasan PPKM level 4 oleh pemerintah pusat dan tidak optimalnya implementasi oleh pemerintah daerah.
Pelandaian kasus masih sulit terjadi mengingat tingginya tingkat transmisi virus di masyarakat dan masih kurang seriusnya pengendalian Covid-19.
"Pada hari pertama penerapan PPKM level 4 kita bisa melihat menurunnya mobilitas masyarakat. Tapi setelah itu mobilitas lokal dan antardaerah kembali meningkat seperti biasa. Orang-orang bisa makan kembali di rumah makan dan warung, sedangkan yang tidak pakai masker dapat dengan mudah ditemui di jalan," ujar Anggota Tim Pakar Covid-19, Universitas Lambung Mangkurat Hidayatullah Mutaqqin.
BREAKING! PPKM Level IV Banjarmasin Resmi Diperpanjang hingga 8 Agustus