bakabar.com, JAKARTA - Pengamat terorisme yang juga mantan Anggota NII KW9, Al Chaidar, menilai masyarakat masih membutuhkan Polri. Alasannya karena situasi Indonesia sejak sebelum kemerdekaan hingga masa revolusi kemerdekaan hingga saat ini relatif belum aman.
Jika tidak ada aparat keamanan maka yang akan terjadi adalah pelanggaran-pelanggaran hukum secara terus-menerus dan masyarakat kesulitan untuk menegakkan hukum.
"Maka, keamanan adalah prasyarat yang paling penting untuk menggelar pembangunan di berbagai sektor," ujar Chaidar saat dihubungi bakabar.com, Sabtu (1/7).
Baca Juga: [EDITORIAL] Mencari Polisi yang Baik
Baca Juga: Skor '9' dari Castro untuk Polri di HUT Bhayangkara 77
Chaidar melanjutkan Indonesia sebagai negara hukum tentunya tidak bisa berharap pada kekuatan-kekuatan lain yang akan menerapkan dan menegakkan hukum. Menurutnya, hanya kepada polisi masyarakat bisa berharap bahwa pelanggaran hukum apapun bisa diproses.
"Meskipun langit akan runtuh hukum tetap harus ditegakkan," ujarnya.
Dalam usia 77 tahun Polri, Chaidar menyebut banyak tantangan yang harus dilalui oleh institusi kepolisian.
"Tentunya banyak sekali anasir-anasir pelanggar hukum yang telah terjadi di Republik ini," ujarnya
Baca Juga: Skor '7.5' dari Lemkapi, Polri Harus Kerja Keras di Usia 77 Tahun
Chaidar menyebut pelanggar hukum umumnya berasal dari kelompok-kelompok partai politik dan juga para pengusung. Serta masyarakat umum yang tidak memiliki pengetahuan sama sekali tentang hukum dan kemanusiaan.
"Tentunya penafsir politik agama yang sangat brutal serta juga para pemodal yang tidak memiliki hati nurani," ujarnya.
Menurut Chaidar, polisi yang baik masih banyak di Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman, polisi tetap perlu hadir di tengah-tengah publik yang memang membutuhkan keadilan.
"Polisi-polisi yang baik seperti Jendral Hoegeng masih banyak di Indonesia dan mereka terus muncul dan bertumbuh dengan seiring perubahan zaman," pungkasnya.