bakabar.com, PALANGKARAYA – Ratusan mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) kembali menggelar aksi demonstrasi penolakan pengesahan undang-undang (UU) Cipta Kerja di depan Kantor DPRD Kalimantan Tengah, Kamis (15/10).
Namun, dari pantauan wartawan bakabar.com di lapangan, peserta aksi tidak sebanyak demo hari pertama yang digelar minggu lalu.
Informasi dihimpun, para mahasiswa memang sengaja membatasi jumlah peserta demo hanya 300 orang. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya penyusup.
Pada demo sebelumnya, tidak ada satupun anggota dewan yang bisa ditemui karena sedang melakukan kunjungan kerja di luar kota.
Tapi kali ini, Ketua DPRD Kalteng Wiyatno, tampak berada di tempat untuk menerima perwakilan mahasiswa. Perwakilan demonstran sempat diajak berdialog di ruang yang sudah disediakan.
Namun, ajakan itu ditolak. Mereka tetap memilih berorasi di luar.
Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo, Danrem 102 Panjung Brigjen TNI Purwo Sudaryanto dan Kabinda Kalteng Brigjen Pol Urip, memantau langsung aksi demonstrasi dari halaman Kantor DPRD Kalteng.
Namun saat azan berkumandang, para demonstran menghentikan aktivitas aksi dan menggelar salat zuhur di lokasi demonstrasi.
Demo kali ini terlihat lebih tertib dan tidak terlalu ngotot. Para petugas terlihat lebih santai dalam melakukan pengamanan.
Hingga berita ini ditayangkan, para demonstran siap-siap kembali menyuarakan aspirasi menentang adanya UU Ciptaker dan meminta dibatalkan.
Sementara itu Kabag Ops Polresta Palangka Raya Kompol Hemat Siburian, mengatakan 750 personel dikerahkan untuk mengamankan aksi demonstrasi.
Mereka terdiri dari TNI sebanyak 50 orang, satgas Covid-19 Kota Palangka Raya 150 orang serta Polresta dan Polda Kalteng 550 orang.