bakabar.com, BALIKPAPAN – Masyarakat yang terhimpun dalam Muslim Bersatu Balikpapan menggelar Aksi Bela Islam pada hari ini, Jumat (13/5).
Berdasarkan pantauan bakabar.com di lapangan, massa melakukan longmarch dari Masjid Agung At Taqwa menuju Kantor DPRD Balikpapan Kaltim.
Mereka mengecam tulisan Rektor ITK Prof Budi Santosa terkait perempuan bertudung kepala ala manusia gurun.
Penanggung Jawab Aksi, Abdul Rais menilai yang dilakukan Prof Budi merupakan tindakan Islamophobia.
Padahal PBB telah sepakat untuk menghilangkan Islamophobia.
Buntut dari tulisan Prof Budi, kata Rais, membuat kondusifitas Balikpapan terancam terpecah belah.
“Balikpapan sebetulnya kondusif, tetapi ada yang merusak dengan narasi kalau memakai kerudung ala manusia gurun. Ini sangat menyinggung terutama umat Islam di Balikpapan. Sehingga narasi-narasi seperti ini harus dihilangkan karena tak cocok dengan slogan Balikpapan sejuta simbol,” katanya.
Ia berdalih, apa yang dilakukan Prof Budi tak mencerminkan akademisi.
“Jadi narasi-narasi Islam dilengketkan intoleran, Islam dilengketkan teroris, Islam dilengketkan radikal itu sudah tak zaman lagi. Tak pantas rektor mengucapkan seperti itu, apalagi dia akademisi. Harusnya rektor itu bersaing dalam hal pendidikan, bukan mencampuri masalah agama yang dia bukan ustaz atau kyai,” tegasnya.
Atas dasar itu, massa meminta Prof Budi cabut dari Balikpapan.
Selain itu, massa juga menyampaikan tiga tuntutan.
Pertama, memerangi Islamophobia yang ada di Balikpapan.
Kedua, meminta status PNS dan profesornya dicopot.
“Ketiga, kita akan melaporkan secara hukum di Kepolisian Republik Indonesia khususnya di Balikpapan. Tujuannya supaya ada efek jera dan tidak ada lagi Budi lain di Balikpapan ini,” tandasnya.