bakabar.com, JAKARTA - Menteri ESDM Arifin Tasrif akhirnya menindaklanjuti tragedi longsor jalan nasional Km 171 Tanah Bumbu yang 10 bulan lamanya belum juga tertangani.
Dalam lima kesempatan, Menteri Tasrif sebelumnya terlihat pasif. Namun kini akhirnya ia mau berbicara gamblang.
Teranyar, Tasrif mengakui telah menerima laporan atas tragedi tersebut. Laporan tersebut kini sudah berada di pihak Ditjen Minerba Kementerian ESDM.
Baca Juga: Kedunguan Km 171 Tanah Bumbu: 'Serang' Jakarta!
"Saya kirim inspektur tambang nanti ke sana," ujarnya saat ditemui bakabar.com, di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (4/8).
Hal senada pun dilontarkan Direktur Pembinaan Program Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Sunindyo Suryo Herdadi.
Baca Juga: Km 171 Mangkrak! Menteri ESDM Lempar Penanganan
Saat ditanya terkait tragedi km 171, ia mengatakan bahwa laporan tersebut telah dibahas bersama Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Lana Saria.
Baca Juga: ESDM dan PUPR Tak Satu Frekuensi soal Km 171 Tanah Bumbu
"Hal tersebut telah dikoordinasikan oleh bu Lana," jelasnya saat dihubungi bakabar.com.
Namun kini, bakabar.com masih terus berupaya mengonfirmasi terkait tindak lanjut oleh pihak ESDM.
Sebagai informasi, masyarakat terus menanti kabar baik dari jalan longsor di Jalan Km 171 Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Jalan Km 171 Satui Tanbu putus akibat longsor. Guguran tanah terjadi sebanyak tiga kali.
Baca Juga: Polda Kalsel Tak Bersyahwat Mengusut Km 171 Tanah Bumbu
Kali pertama 28 September 2022, akses lalu lintas dari Banjarmasin ke Kotabaru atau sebaliknya terpaksa menggunakan jalan alternatif di Tanbu.
Longsornya jalan nasional Kilometer 171 Satui Tanah Bumbu tak ubahnya tragedi imbas ugal-ugalannya aktivitas tambang batu bara. Tak cuma melumpuhkan ruas jalan Kalimantan Selatan-Kalimantan Timur, juga membuat puluhan keluarga terpaksa mengungsi.