bakabar.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan Indonesia saat ini menjadi perhatian negara-negara dunia, khususnya dalam hal kepemimpinan global. Berdasarkan beberapa survei yang dia ketahui, Indonesia menunjukan berbagai indeks di atas rata-rata.
Karena itu, kepemimpinan Indonesia di forum G20 perlu menekankan agenda transformasi digital di tengah suasana pandemi Covid-19. Kepemimpinan Indonesia akan dilanjutkan pada 2023 mendatang sebagai ketua dari negara-negara ASEAN. Airlangga menilai kepemimpinan Indonesia semakin terlihat di kancah ASEAN hingga secara global.
"Selanjutnya digitalisasi di tahun 2020 besarannya kira-kira Rp70 miliar dan akan berkembang menjadi Rp125 miliar di tahun 2025 dan akan meningkat lagi menjadi Rp300 miliar di tahun 2030 jadi kesempatan ini jangan dilepas. Ini kesempatan untuk Indoensia karena Indonesia hampir 45 persen digital di ASEAN itu ada di Indonesia," katanya dalam Musyawarah Nasional 1 di Hotel Ritz Charlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (25/8).
Selain dalam hal kepemimpinan, kata Airlangga, Indonesia juga mendapatkan apresiasi global atas swasembada beras yang diberikan oleh Institute Penelitian Padi Internasional (IRRI) karena berpartisipasi mendukung ekosistem pangan, khususnya ketersediaan beras.
Airlangga juga turut mengomentari ketersediaan jagung melalui impor yang sebelumnya mencapai 3,5 juta ton, kini mengalami penurunan impor jagung menjadi sebanyak 800 ribu ton. Karena itu, Presiden Joko Widodo meminta agar perlu dilakukan diversifikasi pangan dan intensifikasi pangan. Dengan cara tersebut, menurutnya fokus ke depan akan semakin dikonsentrasikan pada sektor energi.
"Terkait berbagai kegiatan yang kita lakukan di Japnas tentu kolaborasi antara pengusaha dan pemerintah itu baik. Kemudian terus melakukan inovasi karena menjadi bagian dari pengembangan perekonomian, untuk meningkatkan daya saing dengan melakukan sinergi dengan pemerintah daerah. Kita dapat mendorong perkembagnan regional," katanya.
Selain itu, Airlangga juga menambahkan hilirisasi pertumbuhan ekonomi khususnya di kawasan Papua, Sulawesi , dan Maluku membuat pertumbuhan ekonomi secara regional berada di atas rata-rata nasional. Strategi pemerintah ihwal Indonesia Sentris, menurutnya tidak hanya berpusat di Pulau Jawa, kini sudah tersebar di luar Pulau Jawa dengan pertumbuhan investasi sekaligus pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.
"Tinggal satu sektor yang kita dorong yakni transportasi, akomodasi, makanan dan minuman terutama tourism. Karena pasca pandemi sektor ini yang tertahan. Karena itu, kegiatan semacam ini akan mendorong tingkat keterisian kamar hotel dapat meningkat dan pulih. Saya berharap Munas Japnas ini dapat memberikan semangat dan iklim berusaha dari generasi muda yang lebih baik," pungkasnya.