Politik

AHY Bilang Sikap Cawe-cawe Jokowi Telah Melukai Hati Rakyat

Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengkritik sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ikut cawe-cawe di Pemilu 2024.

Featured-Image
Ahy pidato politik. (Foto: apahabar.com/Aditama)

bakabar.com, JAKARTA - Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengkritik sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ikut cawe-cawe di Pemilu 2024.

Ia turut menilai bahwa demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran secara fundamental karena dilanggarnya pranata hukum terkait kebebasan berbicara.

"Jika merujuk pada nilai dan pilar demokrasi, yang saya utarakan tidaklah sulit mengevaluasi, sejauh mana demokrasi kita dijalankan dengan benar. Kini, rakyat takut bicara. Kalangan elite dan golongan menengah, juga enggan bicara, karena khawatir bakal "diserang" secara membabi buta," ujarnya pada pidato politik di DPP Demokrat, Jumat (14/7) malam.

Dirinya mengibaratkan siapapun lawan politik penguasa, akan dianggap sebagai musuh negara yang mana netralitas dan independensi kekuasaan negara jadi dipertanyakan. 

Baca Juga: Jemput Kepulangan Haji, AHY Tagih Janji Anies Umumkan Cawapres

Tak hanya itu, putra dari mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu turut mengkritik sikap Jokowi yang ikut cawe-cawe yang dinilainya tidak adil.

"Tentu banyak yang bertanya, ketika ada niat cawe-cawe pemimpin negeri dalam Pemilu 2024 mendatang. Kalau cawe-cawe itu melibatkan instrumen kekuasaan negara dan dinilai tidak adil, jelas nasib demokrasi kita dalam bahaya," tukasnya.

"Kami berpendapat, segala praktik berpolitik yang menyimpang dari konstitusi dan etika berdemokrasi, harus kita cegah bersama. Masih ada waktu. Jangan biarkan kemunduran demokrasi semakin dalam. Jangan terulang prahara besar, seperti tahun 1965-1966 dan tahun 1998-1999 dulu," lanjutnya.

AHY menekankan bahwa sikap cawe-cawe Jokowi telah merenggut kebebasan rakyat dalam memperjuangkan kemerdekaan berpendapat.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Malas Bahas Rumor Setengah Hati Jokowi

 "Jangan kita lukai perasaan rakyat, agar mereka tidak menempuh caranya sendiri, dalam memperjuangkan keadilan dan hak politiknya," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner