bakabar.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong pemantapan ekosistem pembelajaran dan pengajaran bahasa di kawasan Kampung Inggris, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
"Kami ingin melihat dari dekat bagaimana sistem pembelajaran di Kampung Inggris ini dijalankan. Kita tahu, Kampung Inggris ini sudah tersohor sebagai rujukan pelajar yang ingin menguasai bahasa internasional," katanya dalam rilis yang diterima, Senin (20/2).
Gubernur mengunjungi tempat kursus tertua di Kecamatan Pare yaitu Basic English Course (BEC). Kursus Bahasa Inggris tersebut diketahui telah berdiri sejak tahun 1977.
Gubernur Khofifah juga berbincang dengan para elemen strategis yang mengelola langsung kampung Inggris. Mulai pengelola BEC yaitu Kalend Osen, Ketua Forum Kampung Bahasa Mr Adi dan juga Kepala Desa Tulungrejo Nur Hasan.
Ia ingin agar ada sinergi yang dibangun antar seluruh elemen agar ekosistem yang menjadi modal dan kekuatan kampung Inggris Pare Kediri ini bisa semakin dikuatkan.
Menurut dia, ekosistem ini bukan hanya dibangun di ruang kelas belajar. Melainkan juga lingkungan dimana pelajar menimba ilmu bahasa Inggris yang harus dibentuk dan dikuatkan karakter dan mentalnya agar lebih menunjang dan mendukung pembelajaran serta karir selanjutnya.
"Maka butuh adanya ekosistem yang disepakati oleh semua pihak yang ada di lembaga kursus di kampung Inggris ini agar berbagai hal bisa dirumuskan regulasinya sehingga mengikat semua pihak," ujar dia.
Ia menambahkan juga harus ada aturan kesepakatan bersama demi kemajuan tempat ini.
"Bahwa harus ada hal menjadi aturan kesepakatan bersama. Mengingat pertumbuhan lembaga kursus disini cukup strategis dan pesertanya juga berasal dari berbagai daerah, suku dan adat istiadat sehingga kohesivitas iklim belajar harus dibangun secara kondusif," kata dia.
Dirinya juga menyarankan agar pengelola lembaga kursus Kampung Inggris melakukan standarisasi pembelajaran yang diakui oleh lembaga internasional terkait. Hal tersebut tentunya akan semakin menguatkan daya tarik kampung Inggris untuk mencapai kelas dunia.
Di tempat tersebut saat ini sudah ada 164 unit lembaga kursus, sehingga ada kemungkinan unit lembaga kursus yang ada memiliki derajat kualitas dan standar yang tidak sama.
"Standarisasi sudah saatnya disiapkan secara komprehensif. Pemprov Jatim siap untuk memfasilitasinya agar ke depan Kampung Inggris makin berkelas. Selanjutnya kita saling sinergi," kata Khofifah.
Gubernur juga mengapresiasi dan menyampaikan terima kasihnya atas kontribusi Kampung Inggris yang telah membantu meningkatkan kualitas SDM pelajar Jatim. Bahkan pelajar yang datang menimba ilmu di Pare ini juga berasal dari luar Jawa Timur bahkan seluruh Indonesia.
"Kami sudah mendengar dan merasakan kehadiran Kampung Inggris di Pare ini untuk penguasaan bahasa Inggris dari berbagai tempat. Keberadaan kampung Inggris sangat besar kontribusinya. Terimakasih atas semua kerja keras semua pengelola lembaga kursus disini," kata dia.
Kampung Inggris, kata dia, menjadi daya tarik keilmuan yang diperkaya dengan kekuatan budaya lokal.
"Beruntunglah Kediri yang memiliki Kampung Inggris. Pare menjadi tersiar di Inggris dan banyak negara lain. Tentu dikenal dari seluruh Indonesia serta menjadi kebutuhan banyak kalangan," kata Khofifah.
Sementara itu, tokoh perintis Kampung Inggris Muhammad Kalend Osen berterima kasih atas kunjungan Gubernur Khofifah dan rombongan. Momen ini sudah lama ditunggunya.
Ia juga berharap agar semua pihak bisa bergandeng tangan untuk menjaga keberadaan kampung Inggris.
"Kami berharap semua saling bersinergi untuk menjaga keberadaan kampung Inggris. Jangan sampai ada lima tahun lagi Kampung Inggris tinggal cerita," kata Kalend.