bakabar.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,3 telah mengguncang beberapa wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/11) dini hari.
"Gempa berkekuatan M 6,3 tersebut terjadi di kedalaman 25 Km. Akibatnya, sebanyak 95 bangunan milik warga mengalami kerusakan," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui keterangan resmi, Jumat (3/11).
Merujuk data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB yang dikeluarkan pada 21.40 WIB bangunan milik warga yang mengalami kerusakan tersebar di sejumlah wilayah di NTT.
Baca Juga: Begini Penjelasan BMKG Soal Gempa di Kupang
Di Kabupaten Kupang rincian kerusakan sebanyak 40 unit rumah warga, 8 unit fasilitas umum, 19 unit gedung pemerintahan dan 1 unit asrama panti asuhan.
Adapun di Kota Kupang kerusakan dialami 20 unit rumah warga, 4 unit gedung perkantoran, 1 unit toko swalayan, dan 1 unit hotel.
Kemudian di Kabupaten Timor Tengah Selatan kerusakan yang terjadi dialami 1 unit sarana pendidikan.
"Sampai saat ini belum ada laporan terkait adanya korban jiwa maupun mengungsi akibat gempa tersebut," terangnya.
Baca Juga: Pemerintah Tuntas Perbaiki Infrastruktur Rusak Akibat Gempa Cianjur
Hingga kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) beserta tim gabungan yang ada di lokasi terdampak masih melakukan upaya penanganan.
Di antaranya Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Kupang dan BPBD Kota Kupang sedang melakukan kaji cepat dampak bencana gempa pada lokasi masing-masing terdampak.
Selain itu, BPBD etempat juga telah melakukan koordinasi dengan TNI/Polri untuk melakukan pendataan dampak kejadian gempa.
"Tidak hanya dari pemerintah daerah setempat, penanganan bencana kali ini juga dilakukan oleh anggota Forum Penanggulangan Risiko Bencana di NTT dan juga Kota Kupang," pungkasnya.