bakabar.com, BANJARBARU – Aksi menolak pemecatan 51 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalar hingga Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Puluhan mahasiswa hingga masyarakat sipil menggelar ‘Kamisan’ di Bundaran Banjarbaru (3/6) sore tadi.
Secara lantang, mereka menyuarakan jika alasan pemecatan pegawai karena tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) adalah pembodohan publik.
Koordinator Lapangan Aksi Kamisan Kalsel, Zikri Nur Abadi berkata masyarakat harus tahu bahwa upaya pemecatan 51 pegawai yang integritasnya sudah teruji itu adalah upaya pelemahan KPK. Terlebih sejumlah pegawai itu tengah menangani beragam kasus besar yang melibatkan banyak pejabat publik.
Biasanya aksi Kamisan hanya diisi dengan isu-isu Hak Asasi Manusia (HAM). Namun kali ini mereka berdiri di tepi jalan guna bersolidaritas terhadap para pejuang KPK.
“Sekarang kondisi negara kita sedang tidak baik-baik saja. Kami menyuarakan menolak pemecatan atas 75 pegawai KPK yang berdedikasi tinggi itu,” ujarnya kepada bakabar.com.
Dalam aksi sore tadi, Zikri dan kawan-kawan juga mengangkat sejumlah isu lingkungan hidup di Banua. Misalnya pascabanjir, dan degradasi lingkungan yang terus terjadi akibat keberadaan industri ekstraktif serupa batu bara.
Adapun aksi Kamisan yang sore tadi diikuti puluhan mahasiswa dan perwakilan masyarakat akan terus berlanjut di pekan depan.
“Kami akan terus menyuarakan keadilan dan melawan tindakan-tindakan pelemahan seperti yang menimpa pegawai KPK itu,” bebernya.
Sebagaimana diketahui, gerakan menolak pemecatan terhadap puluhan pegawai KPK yang dianggap tak lulus tes wawasan kebangsaan terus bergaung.
Eks Juru Bicara KPK menyebut sedikitnya 693 pegawai menyatakan solidaritasnya ke 75 pegawai yang dinyatakan gagal dalam tes sebagai bagian dari alih status menjadi ASN itu.
Dia menilai 600 lebih pegawai tersebut tergerak hatinya dan paham adanya rentetan upaya menyerang dan menghancurkan KPK.
Situasi ini dinilai terus terjadi hingga kini. Febri menjelaskan bahwa solidaritas tersebut berasal dari sejumlah divisi seperti penyidikan, PLPM, penyidikan, PJKAKI, Direktorat DNA, Pencegahan dan Monitoring, Dikmas, Korsup hingga Kesetjenan.
“Semoga para pegawai yang berani bersikap ini tidak mendapat tekanan dari atasan mereka di KPK. Dan terus bertambah. Tetaplah berjuang dengan yakin dan teguh hati, teman-teman,” ujar, Febri lewat akun twitternya, akhir pekan kemarin.