bakabar.com, JAKARTA – Belajarlah dari orang-orang yang sudah terbukti sukses di kehidupannya, begitu kata Khatib Salat Iduladha di Masjid Nasional Al-Akbar Prof Akhmad Muzakki.
“Orang yang terbukti sukses telah selesai dengan dirinya. Belajarlah dari orang-orang yang sukses, sebab itu menjadi prinsip hidup mulia,” ujarnya saat berkhotbah di hadapan puluhan ribu jemaah Masjid Al-Akbar Surabaya, Jawa Timur, Ahad, (10/7) dikutip bakabar.com dari Antara.
Orang yang tidak selesai dengan dirinya, kata dia, maka tak akan mampu menyelesaikan berbagai masalah, mulai rumah tangga, pekerjaan hingga persoalan bangsa.
Menurut Prof Muzakki, banyak orang yang gagal karena mengalami disorientasi atau kehilangan orientasi hidup akibat miskinnya referensi atau teladan yang bisa dicontoh.
“Di satu sisi, Islam mengajarkan kita bahwa sukses harus diperoleh dengan cara mulia dan dimanfaatkan untuk kemuliaan,” ucap Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut.
Pada kesempatan sama, ia juga mengingatkan jemaah bahwa Iduladha yang diperingati umat Islam seluruh dunia tidak lepas dari teladan Nabi Ibrahim AS.
Karena itu, ia menilai sangat tepat umat Islam menjadikan Nabi Ibrahim sebagai Uswatun Khasanah atau suri tauladan yang baik, serta role model belajar dari kesuksesannya.
Prof Muzakki menjelaskan Nabi Ibrahim mengajarkan banyak hal, pertama bahwa sukses tidak bisa diraih melalui cara-cara yang santai, tapi harus dengan kerja keras.
Berikutnya, lanjut dia, Nabi Ibrahim mengajarkan tentang semangat altruisme atau sikap mengutamakan kepentingan orang lain, serta ketiga tentang bagaimana orang tua dan keluarga menjadi contoh bagi anak-anaknya.
“Tidak akan pernah tercipta masyarakat yang baik jika tidak diawali oleh keluarga baik, dan tidak pernah terjadi keluarga yang baik, jika ayah dan ibunya tidak pernah menjadi teladan bagi putra-putrinya semua,” kata Prof Muzakki.
“Mudah-mudahan kita semua dapat menjadikannya sebagai teladan, inspirasi dan keberkahan dari pengalaman hidup Nabi Ibrahim beserta keluarganya untuk sukses kita bersama maupun bangsa Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, bertindak sebagai imam salat Id adalah KH Abdul Hamid Abdullah yang sehari-hari sebagai imam besar Masjid Al-Akbar.
Salat dimulai tepat pukul 06.00 WIB dan diikuti oleh puluhan ribu jemaah, termasuk Plt Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Pj Sekdaprov Jatim Wahid Wahyudi, Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad beserta para pejabat Forkopimda provinsi setempat.
Setelah Salat Id, panitia Iduladha Masjid Al-Akbar secara simbolis menerima hewan kurban dari Presiden RI Joko Widodo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Selain itu juga secara simbolis dibagikan hewan kurban untuk masjid-masjid yang menjadi tempat berkurban sejumlah pejabat Forkopimda Jatim.
Sebelumnya, memeringati Hari Raya Iduladha 1443 hijriah, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap Covid-19.
Bahwa perayaan Iduladha harus dijadikan sebagai momentum berbagi kepedulian, penggerak roda ekonomi dan mengubah situasi pandemi menuju endemi Covid-19. Beberapa isu lain yang juga harus diperhatikan dalam momentum Idulkurban, seperti krisis pangan dan energi.