bakabar.com, JAKARTA - Aparat kepolisian Spanyol telah menangkap tujuh orang suporter, menyusul aksi rasisme terhadap striker Real Madrid, Vinicius Junior.
Penangkapan itu dilakukan terpisah, dimana tiga orang merupakan pelaku rasis saat Vinicius bertandang ke markas Valencia, Selasa (22/5) dini hari kemarin.
Vini menunjuk ke bangku penonton saat pertandingan, dan mengatakan bahwa ada ucapan rasis.
Laga sempat terhenti selama 10 menit, sebelum Madrid akhrinya kalah 1-0 dan Vini diusir keluar lapangan karena terkena kartu merah.
Baca Juga: Buntut Aksi Rasisme Vinicius, Real Madrid Bawa ke Meja Hijau
Sementara empat orang lainnya dituduh menaruh mannequin Vini di jembatan dekat tempat latihan Madrid.
Kejadin itu terjadi pada Januari lalu, saat El Real akan bertemu dengan tim sekota Atletico Madrid di ajang Copa Del Rey.
Sejak dua musim terakhir, sedikitnya sudah 10 laporan terkait aksi rasisme yang ditujukan ke Vinicius.
Sempat beredar kabar jika Vini ingin meninggalkan Madrid karena kerap menjadi target rasisme, namun pelatih Carlo Ancelotti menegaskan dirinya tetap bertahan.
Baca Juga: Presiden LaLiga Buka Suara Soal Rasisme Vinicius Junior
Vinicius mencintai Real Madrid. Cintanya pada Real Madrid sangat besar," kata Ancelotti dikutip dari laman resmi klub.
Dia ingin berkarir di sini dan bermain untuk tim ini. Dia tahu masa depannya harus ada di sini," lanjutnya.
"Banyak hal terpintas di kepala orang pada saat-saat ini, tetapi idenya tidak pergi, dia ingin bermain untuk Real Madrid," pungkasnya.