bakabar.com, JAKARTA - Pembangunan 66 tower rusun PNS di megaproyek IKN segera dimulai. Pekerjaannya di-handle konsorsium swasta.
Hal itu dibeberkan Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Haryo Bekti Martoyoedo. Ia lantas menyebut PT Summarecon Agung dan Konsorsium Nusantara.
"Ya, terdiri dari China Construction First Group Corp. Ltd (CCFG) dan PT Risjadson Brunsfield Nusantara," katanya kepada wartawan.
Baca Juga: Megaproyek IKN Kedatangan Konglomerat Baru
Ia lalu merincikan. Summarecon akan membangun 6 tower. Sedangkan Konsorsium Nusantara bakal menangani 60 tower. "itu di luar pembangunan 47 tower PNS yang dari APBN," ungkapnya.
Lanjutnya, skema KPBU unsolicited akan dilayangkan untuk menyelesaikan rusun ASN-Hankam. "Artinya badan usaha yang menjadi pemrakarsa," terangnya
Adapun saat ini proyek tersebut masih dalam proses review dokumen kelayakan oleh Kementerian PUPR.
"Hasil review apakah bentuknya perlu perbaikan atau apa nanti kita berikan kepada si konsorsium tadi," ujarnya.
Tapi dia memastikan, spesifikasi 66 tower tersebut tidak jauh berbeda dengan 47 tower yang digarap pemerintah menggunakan APBN.
"Seperti penyediaan fasum (fasilitas umum) dan fasos (Fasilitas Sosial) hingga kondisi unit yang sudah fully furnished," paparnya.
Baca Juga: Top! 126 Tambang Batu Bara Ilegal Beking Aparat Kepung IKN
Biar tahu saja, pembangunan 66 rusun tersebut ditargetkan Kementerian PUPR akan rampung pada tahun 2024 mendatang.
Hal itu untuk mendukung proses pemindahan para penyelenggara dari Jakarta ke IKN pada tahun 2024 mendatang.
"Kami targetkan tahun 2024 selesai karena memang mau dimanfaatkan, itu dari hasil diskusi dengan para pihak," pungkasnya.