News

6 Orang Papua Meninggal, Menko PMK: Bukan karena Kelaparan tapi Diare

BNPB mencatat sebanyak 8000 warga atau 2000 kepala keluarga terdampak akibat kekeringan di Papua Tengah.

Featured-Image
Menko PMK Muhadjir Effendy memberikan keterangan pers usai rapat terkait penanganan kekeringan di Papua Tengah, Rabu (9/8). apahabar.com/Andrey

bakabar.com, JAKARTA - BNPB mencatat sebanyak 8.000 warga atau 2.000 kepala keluarga terdampak akibat kekeringan di wilayah Papua Tengah. Akibat kekeringan yang mengakibatkan kelaparan, sebanyak 6 warga diketahui meninggal dunia.

"Yang tercatat meninggal ada 6, tapi sebetulnya bukan terjadi karena kelaparan, tetapi karena penyakit lain, nanti akan dijelaskan langsung oleh PJ Gubernur," ujar kepala BNPB Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto usai mengikuti rapat bersama Menko PMK di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (9/8).

Selanjutnya, di tempat yang sama, Pj.Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk menjelaskan secara detail terkait meninggalnya 6 warga Papua Tengah. Merujuk data di lapangan, ia menjelaskan 6 warga yang meninggal, tidak semuanya akibat kekeringan dan kelaparan.

"Sesuai data lapangan, ada 6 kematian, yang 5 karena sakit komplikasi, sedangkan yang berhubungan langsung dengan kondisi kekeringan ada 1, karena mengkonsumsi makanan yang sudah membusuk," ujar Ribka di Kantor Kemenko PMK, Rabu (9/8).

Baca Juga: Kabupaten Puncak, Kemenhub Bantu Warga Alami Kekeringan dan Kelaparan

Menko PMK Muhadjir Effendy juga menjelaskan kabut es yang terjadi di Kabupaten Puncak membuat umbi-umbian membusuk. Umbi-umbian busuk tersebut dapat membuat diare hingga menyebabkan kematian yang berimbas kepada warga Kabupaten Puncak.

"Kabut es ini ini yang membuat umbi-umbian busuk. Makanan pojok mereka umbi bukan padi. Nah umbi busuk semua, Nah itu kalau dimakan itu terus jadi diàre itu sampai meninggal." ujar Muhadjir.

Lebih lanjut ia menjelaskan, berdasarkan diagnosis dokter diketahui warga Kabupaten Puncak meninggal bukan akibat kelaparan, melainkan karena diare akibat mengkonsumsi umbi-umbian busuk.

"Kan enggak ada dokter diagnosis mati karena kelaparan. Sebabnya diare karena bakteri mematikan itu," tandas Muhadjir.

Editor
Komentar
Banner
Banner