bakabar.com, BANJARMASIN - Kutu rambut adalah serangga kecil parasit yang hidup di kepala manusia dan menyebabkan kulit kepala menjadi gatal. Kutu rambut biasanya lebih sering menyerang anak-anak.
Kutu rambut di kepala bukanlah tanda kebersihan pribadi yang buruk atau lingkungan hidup yang tidak bersih. Kutu rambut juga tidak membawa penyakit infeksi bakteri atau virus lainnya.
Untuk mengatasi keberadaan kutu rambut di kepala, obat yang tersedia secara bebas dan resep bisa menjadi solusi untuk mengobati kutu rambut.
Selain itu, sejumlah pengobatan alami atau yang bisa kamu lakukan di rumah juga bisa digunakan untuk mengobati infestasi kutu rambut, tetapi hanya ada sedikit atau mungkin juga tidak ada bukti klinis tentang keefektifan pengobatan ini.
Berikut lima penyebab adanya kutu rambut beserta gejala dan cara mengatasinya. Dilansir dari beragam sumber, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Penyebab Kutu Rambut Akibat Tertular dan Tidak Menjaga Kebersihan
1. Terpapar langsung dari penderita kutu rambut
Salah satu penyebab adanya kutu rambut yang paling mungkin terjadi adalah paparan orang yang menderita penyakit kutu rambut. Paparan disini adalah menempelnya rambut milikmu dengan rambut penderita kutu rambut.
Karena pada dasarnya kutu rambut tidak bisa terbang atau melompat dari satu kepala ke kepala lainnya. Sehingga, penularan kutu rambut tersebut sangat bisa terjadi ketika adanya rambut yang saling menempel.
2. Berenang bersama penderita kutu rambut
Hal ini juga bisa saja terjadi dan menjadi penyebab adanya kutu rambut tersebut. hampir sama dengan poin sebelumnya, apabila kamu berada di lokasi atau kolam yang sama dengan penderita kutu rambut, maka akan sangat mungkin bagi kamu akan terpapar kutur rambut.
Kutu rambut bisa bertahan di bawah air hingga beberapa jam. Lalu, kutu rambut tersebut akan memegang erat rambut yang menjadi inang baru dan akan sulit terlepas walau terendam air. Bahkan, kutu rambut juga kebal akan klorin yang biasa ditemukan pada kolam renang.
3. Penutup kepala yang tidak bersih
Apabila kamu sering menggunakan topi atau hijab, dan jarang sekali diganti atau dicuci, maka akan meningkatkan risiko timbulnya kutu rambut tersebut. Tentu kamu tidak mau bukan terkena kutu rambut.
Maka dari itu, usahakan rajin untuk memperhatikan kebersihan dari penutup kepala, dan sebisa mungkin tidak meminjamkannya kepada orang, karena kamu tidak tahu bagaiman kondisi rambut orang tersebut.
4. Tidak menjaga kesehatan dan kebersihan rambut
Jika kamu memang sangat jarang untuk membersihkan dan merawat rambut, maka ada baiknya untuk segera melakukan kebiasaan tersebut. Salah satu penyebab kutu rambut yang paling mungkin adalah ketika kamu memiliki kebiasaan buruk untuk merawat rambut.
Untuk menjaga kebersihan rambut juga tidak dibutuhkan cara yang terlalu sulit, bahkan cara mencegahnya cukup mudah, yaitu dengan mencuci rambut setidaknya dua hari sekali. Lalu kamu bisa menambahkan treatmen lain seperti creambath atau dengan menambahkan vitamin bagi kulit kepala.
5. Produk sampo yang tidak cocok
Salah satu penyebab adanya kutu rambut ini sebenarnya cukup kecil kemungkinannya, namun tetap saja perlu diwaspadai. Apabila kamu menggunakan jenis sampo yang tidak cocok, maka masih ada kemungkinan untuk munculnya kutu rambut pada kepala.
Hal tersebut karena tiap kulit kepala memiliki reaksi yang berbeda terhadap jenis bahan kimia pada sampo. Dan jika kamu merasa gatal, bisa jadi itu menjadi penyebab munculnya kutu pada rambut.
Gejala Munculnya Kutu Rambut
Tanda dan gejala umum yang disebabkan oleh kutu antara lain adalah:
- Rasa gatal yang hebat di kulit kepala, tubuh atau di area genital.
- Rasa geli karena gerakan rambut.
- Telur kutu (telur kutu) pada batang rambut. Telur kutu mungkin sulit dilihat karena sangat kecil. Mereka paling mudah dikenali di sekitar telinga dan tengkuk. Telur kutu bisa disalahartikan sebagai ketombe, tetapi tidak seperti ketombe, telur kutu tidak dapat disingkirkan dengan mudah dari rambut.
- Luka di kulit kepala, leher dan bahu. Menggaruk bisa menyebabkan benjolan merah kecil yang terkadang bisa terinfeksi bakteri.
- Bekas gigitan terutama di sekitar pinggang, selangkangan, paha atas dan daerah kemaluan.