bakabar.com, JAKARTA - Palang Merah Indonesia (PMI) mencatat sebanyak 268 warga mengungsi akibat kebakaran pipa bahan bakar minyak di Depo BBM Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara.
"Update terakhir mencapai angka 268 jiwa dengan jumlah 68 kepala keluarga," kata Ketua PMI Jakarta Utara Rizal di Jakarta, Sabtu (4/3).
Rizal menuturkan para pengungsi itu membutuhkan bantuan berupa selimut, matras, popok bayi, dan makanan.
Baca Juga: Pemprov DKI Gratiskan Pengobatan Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Menurutnya, jumlah warga yang mengungsi ke Markas PMI Jakarta Utara sekitar 30 persen dari total keseluruhan pengungsi yang mencapai 1.000 orang.
Pasca-ledakan dan kebakaran, sebagian besar pengungsi dilaporkan berlarian menyelamatkan diri. Mereka mendatangi markas PMI Jakarta Utara sekitar 30 menit pasca-insiden.
"Makanan sangat kurang karena tim penyelamat datang ke sini. (Pengungsi) butuh selimut karena Jakarta hujan terus, (suhu udara) dingin," ujar Rizal.
Baca Juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Hanguskan Ratusan Rumah
Lebih lanjut ia berharap para pengungsi tertib dan bersabar atas musibah yang menimpa mereka.
"Masyarakat Jakarta Utara selalu siap membantu mereka dalam kesulitan. PMI sebagai garda terdepan untuk membantu para pengungsi bersama aparat pemerintah," ucap Rizal.
Pada Jumat malam (3/3), sekitar pukul 20.20 WIB, pipa bahan bakar minyak di kawasan Depo Plumpang, Jakarta Utara, terbakar.
Baca Juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Erick Thohir: Utamakan Keselamatan Warga
Untuk perkembangan korban hingga Sabtu pagi, ada 17 orang meninggal. Sementara jumlah korban luka bakar yang telah dievakuasi ada sebanyak 49 orang yang terdiri dari tiga anak dan 46 dewasa.