bakabar.com, MARTAPURA - Saluran irigasi yang berasal dari Waduk Riam Kanan telah usai masa pemeliharaan, sehingga bakal kembali dibuka pada Rabu (10/11) pukul 20.00 Wita.
Pembukaan pintu air irigasi ini lebih cepat dari yang direncanakan sebelumnya, yakni Senin 15 November mendatang.
"Alhamdulillah berkat kerja keras petugas irigasi, Babinsa TNI, dan didukung Balai Wilayah Sungai Kalimantan III semuanya selesai sebelum tanggal 15,"ujar Pejabat Pembuat Komitmen Bendungan Riam Kanan, Ir Herry Ade Permana.
Panjang irigasi primer total 24 kilometer dari Karang Intan hingga Cindai Alus Martapura. Sedangkan irigasi sekunder di mana lebar irigasi lebih kecil, panjangnya 46 kilometer. Saluran sekunder ini hingga Pematang, Gambut.
Sebelumnya irigasi ini dikeringkan sejak 15 Oktober lalu, guna pembersihan gulma dan sedimen yang mengendap di dasar irigasi. Pembersihan dilakuan agar air jadi lebih bersih dan lancar.
Tak hanya itu, pengeringan irigasi sekaligus menambal dinding dan lantai irigasi lantaran beberapa titik seperti di irigasi primer KM 8, 9, dan 21 jebol akibat banjir awal tahun lalu. Juga sejumlah titik di irigasi sekunder.
Untuk pembersihan irigasi, pihaknya menurunkan sejumlah alat berat seperti loader, glider, excavator, dan dum truk. Total biaya yang dihabiskan mencapai 1,9 miliar.
Penggelontoran air mala mini dilakukan di pintu bendung irigasi Riam Kanan di Mandikapau, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar.
Herry Ade mengatakan, pintu air akan dibuka secara perlahan, yakni hanya satu pintu dengan ketinggian 1 hingga 1,5 meter.
“Dari enam pintu, hanya satu yang akan kami buka pada malam ini, dengan ketinggian 1 sampai 1,5 meter,” ujarnya.
Dengan bukaan tersebut, maka air yang mengalir ke irigasi sekitar 6 meter kubik per detik. Jika dibuka semua pintu airnya, maka kecepatan air 30 meter kubik per detik.
Dengan kecepatan tersebut, air yang mengalir dari Waduk Riam Kanan diperkirakan sampai ke saluran irigasi di Cindai Alus Kabupaten Banjar, memakan waktu sekitar 12 jam atau Kamis (11/11) pagi.
Untuk itu, ia mengimbau kepada pengguna irigasi termasuk para pencari ikan agar tidak melakukan aktivitas selama pembukaan pintu bendung air.
"Karena dapat membahayakan diri jika berada dalam irigasi. Makanya kita pilih waktu pembukaan air pada malam hari," ujarnya.
Untuk diketahui, irigasi Riam Kanan ini sangat vital bagi persawahan dan perikanan. Total sekitar 8 ribu hektare diairi, di antaranya 5.500 hektare persawahan dan 640 hektare kolam ikan milik ribuan pembudidaya.