bakabar.com, JAKARTA – Stigma pada anak penyandang autisme menyulitkan mereka untuk hidup sejahtera. Butuh perhatian pemerintah dan kepedulian masyarakat.
Hal itu diungkapkan oleh PLT Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan RI, Lovely Daisy dalam acara Walk4autism.
“Penyandang autisme itu cukup banyak jumlahnya sebesar 1,9 juta di seluruh Indonesia dan itu hanya yang di bawah 18 tahun yang belum terdata semua,” ujarnya di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (23/7).
Kemenkes meminta masyarakat untuk turut serta membantu pemerintah mengupayakan peningkatan kesejahteraan penyandang autisme. Tujuannya untuk bisa tetap berkarya di tengah kekurangan yang dimiliki.
Baca Juga: Semangat Tahun Ajaran Baru, Kesehatan Mental dan Fisik Nomor Satu
“Masyarakat harus peduli dan juga tidak memberikan stigma kepada penyandang autisme untuk mencapai kesetaraan,” katanya.
Di sisi lain, pemerintah juga terus mengupayakan kesetaraan terhadap akses kebutuhan esensial bagi seluruh penyandang autisme.
“Serta mencapai kesetaraan, baik itu kesetaraan pendidikan, layanan kesehatan dan semua aspek kehidupan,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi 3 Bidang Pembudayaan Olahraga, Kemenpora RI Raden Isnanta juga mengkampanyekan hal serupa.
Ia mengungkapkan bahwa penyandap autisme untuk bisa mendapat kesetaraan terutama dalam akses kebutuhan kesehatan melalui olahraga.
“Untuk semua, olahraga itu untuk semua tanpa kecuali, mari kita bersama mitra, yayasan, kita biasakan hidup aktif bergerak dan bergerak terus,” kata Raden.