Hot Borneo

Terungkap! Pria Lansia Aniaya Istri Siri Bawah Umur di Balikpapan Ternyata Idap Parafilia

apahabar.com, BALIKPAPAN – AZ (57), pria lanjut usia yang diduga melakukan penganiayaan dan pencabulan terhadap anak…

Featured-Image
Ilustrasi Pencabulan Anak. Foto-Istimewa

bakabar.com, BALIKPAPAN - AZ (57), pria lanjut usia yang diduga melakukan penganiayaan dan pencabulan terhadap anak di bawah umur berinisial RA (15) ternyata parafilia.

Fakta mantan pejabat bank BUMN ini rupanya memiliki orientasi seksual yang menyimpang (parafili) diutarakan langsung mantan istrinya berinisial SF (42).

Wanita yang rumahnya persis di depan rumah pelaku di kawasan Kelurahan Sungai Nangka, Balikpapan Selatan menjadi salah satu saksi dari tindakan pelaku.

SF menjelaskan bahwa RA dan mantan suami itu menikah pada tanggal 6 Mei 2022. Selama dua bulan pernikahannya, AZ kerap memberi kabar kepada SF terkait apa yang ia alami. Termasuk memberitahu kabar kematian istri sirinya Minggu, 3 Juli 2022.

SF mengungkapkan bagaimana sikap asli mantan suaminya itu. SF menikah dengan AZ pada tahun 2005 silam hingga tahun 2020.

Selama pernikahan, AZ kerap mendatangkan anak di bawah umur ke rumah dengan modus membantu bersih-bersih rumah. Dalam sehari paling tidak dua sampai tiga anak yang datang secara bergantian.

"Sering dia bawa anak-anak itu, bilang anak-anak itu mau dipekerjakan jadi pembantu di rumah, saya pikir, oh ya mungkin. Tapi setiap harinya ganti terus. Yang kemarin mana? Gak ada penjelasan juga," terang dia.

Bukan tanpa bukti, SF bahkan beberapa kali memergoki AZ sedang berduaan dengan anak-anak yang diincarnya itu. Termasuk memergokinya saat asik menonton film porno di rumah AZ yang berada di kawasan BDI. Namun AZ selalu berkilah ketika ditanya.

"Ya pasti mas, saya yakin itu. Karena sering saya pas pulang ke rumah itu lihat mereka berduaan. Pernah juga saya pas ke rumah yang di BDI itu lihat ada nonton film begituan, tapi pas saya datang langsung dimatikannya dan si anaknya polos aja nggak tahu," tuturnya.

Tindakan biadap itu rupanya dilakukan pelaku saat pindah tugas ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada tahun 2006 sampai tahun 2011.

Selama enam tahun tinggal di sana, AZ kerap membawa anak-anak jalanan, pedagang tisu, pengamen hingga anak disabilitas ke rumahnya.

"Di sana itu sering mas, nggak hanya disini aja (Balikpapan). Kadang itu yang dibawa anak-anak jalanan, terus diiming-imingi. Bahkan saya lihat semua koleksi foto dan video anak-anak itu di HP nya," ujarnya.

Tidak hanya itu, AZ juga senang mengoleksi benda-benda yang menyerupai alat kelamin pria. Tak hanya satu, bahkan banyak alat ditemukannyasaat masih tinggal bersama. Sebagian dibuat sendiri, dan ada yang beli. Alat inilah yang sering digunakan untuk dimasukkan ke dalam alat vital korbannya. Bahkan SF pernah diminta untuk melakukannya, hanya saja ia menolak keras.

"Ada yang dia buat dari lilin besar terus dibentuk mirip seperti kelamin pria. Nah itu yang mau dicoba ke saya. Ya saya marah besar, buat apa coba. Mungkin karena saya marah besar jadi habis itu dia nggak mua minta lagi," ungkapnya.

Merasa janggal dengan perilaku suaminya dan kerap cekcok, SF pun berkeinginan untuk mengakhiri hubungannya. Namun AZ berkali-kali menolak permintaan SF dan berjanji akan berubah akan tetapi tetap melakukan perbuatan tersebut kepada anak dibawah umur.

Sepengetahuannya, AZ tak hanya kali ini menikahi anak di bawah umur. Setelah istri pertama AZ meninggal, AZ rupanya mengenal dan sempat kumpul kebo selama tiga tahun dengan gadis berusia 12 tahun di daerah Lampung.

Semua cerita itu ia dapatkan langsung dari AZ. Saat itu AZ dan anak di bawah umur itu sempat ketangkap tangan oleh RT setempat di Lampung dan akhirnya dinikahkan. Seiring berjalannya pernikahan tersebut, gadis itu sempat mengalami depresi hingga berkali-kali sempat melakukan tindakan yang membahayakan nyawanya sendiri karena tak tahan dengan kelakuan AZ. Biadapnya lagi, tak hanya anak itu saja yang menjadi korban, bahkan adik gadis itu yang umurnya di bawah lagi juga menjadi korban pencabulan.

"Akhirnya dituntut sama pamannya si anak itu, tapi pamannya saat itu salah menuntut menikahi anak di bawah umur tapi pada saat itu sudah menikah sah. Jadi si omnya korban ini dituntut balik akhirnya dia dipenjarakan," jelasnya.

Dalam kesempatan kemarin, SF juga menunjukkan beberapa bukti foto yang berhasil dikumpulkannya dari handphone AZ. Kebanyakan foto itu menampilkan anak-anak dan perempuan dewasa tanpa menggunakan pakaian. Bahkan ada beberapa diantaranya yang melakukan anal dengan menggunakan alat kelamin buatan dari lilin.

"Ini kan juga ada WA-nya, dia memang targetnya anak-anak di bawah umur 17. Kalau umurnya 17 ke atas ketuaan kata dia. Kriterianya betul-betul masih anak-anak yang mulus kata dia dan belum tumbuh bulu. Kadang juga dia kirim foto anak yang dia suka atau incar ke saya," tandasnya.



Komentar
Banner
Banner