Hot Borneo

Hepatitis Akut Diduga Masuk ke Kaltim, Seorang Bocah Meninggal Dunia

apahabar.com, SAMARINDA – Penyebaran penyakit hepatitis akut diduga sudah memasuki Kalimantan Timur. Akibatnya seorang bocah berusia…

Featured-Image
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) diyakini mampu mencegah penyebaran hepatitis akut. Foto: Istimewa

bakabar.com, SAMARINDA – Penyebaran penyakit hepatitis akut diduga sudah memasuki Kalimantan Timur. Akibatnya seorang bocah berusia 8 tahun meninggal dunia.

Sebagaimana disampaikan Kementerian Kesehatan, Kamis (13/5), bocah dari Kaltim itu termasuk 7 kasus kematian anak di Indonesia yang diduga akibat hepatitis akut

Rinciannya 4 kasus kematian anak terjadi di DKI Jakarta, serta masing-masing 1 kasus kematian Timur, Sumatera Barat dan Kalimantan Timur.

Sementara 2 kasus di Sumatera Utara masih diverifikasi. 1 kasus di antaranya dalam pemeriksaan, sedangkan sisanya dinyatakan memiliki penyakit lain sehingga tidak masuk dalam kategori suspek hepatitis akut.

Meski masuk data Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Kaltim belum dapat memastikan kasus kematian bocah 8 tahun itu disebabkan hepatitis akut.

“Memang benar ada anak berusia 8 tahun yang meninggal dunia, tepatnya di Samarinda. Terkait hepatitis akut, masih dalam dugaan dan sedang dikaji petugas medis,” jawab Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Masitah, Jumat (13/5).

Diketahui anak tersebut sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Samarinda, kemudian ditangani seseuai Standar Operasional Prosedur (SOP) rumah sakit.

“Anak tersebut sempat dirawat, tetapi kemudian meninggal dunia satu hari setelah lebaran,” tutur Masitah.

Menyikapi kejadian tersebut, Dinkes Kaltim telah menyurati seluruh rumah sakit di kabupaten/kota untuk melakukan persiapan dan kewaspadaan.

“Semuanya diinstruksikan melakukan penanganan dan mengisi form survei kewaspadaan dini, lalu dikirim ke Kemenkes. Selanjutnya divalidasi oleh Kemenkes untuk memastikan keterkaitan dengan hepatitis akut,” jelas Masitah.

Dinkes juga berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kaltim yang telah menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen selepas lebaran.

“Kami meminta pengawasan dan edukasi kepada para murid agar tidak menggunakan tempat makan secara bergantian dan membawa makanan sendiri dari rumah,” tegas Masitah.

“Salah satu media penularan hepatitis ini adalah makanan tidak bersih. Sebaiknya hindari pula bermain di tempat yang ramai seperti kolam renang,” pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner