bakabar.com, BANJARMASIN – Tim reserse gabungan Polresta Banjarmasin akhirnya menangkap dalang perampokan terhadap para mahasiswi Tabalong.
Pelaku bernama Muhammad Aidil Amin alias Emen (28) warga seputaran Terminal Pal Enam, Pemurus Luar, Banjarmasin Timur.
Sementara korbannya adalah HA, AZ, NH, dan SS. Mereka mahasiswi asal Tabalong yang berkuliah di Banjarmasin.
Insiden perampokan bersajam tersebut terjadi di indekos para korban di Jalan Manunggal II, Gang III RT 27, Kebun Bunga, Banjarmasin Timur, Minggu 22 Mei 2022.
Dini hari itu, perampokan bermula ketika keempat korban sedang berada di dalam kamar indekos. Tiba-tiba salah satu dari mereka mendengar suara dari arah ruang tengah. Saat dicek, ternyata didapati seorang pria dewasa mengendap-endap memasuki rumah dari samping jendela.
“Masuk ke dalam rumah sambil menggenggam pisau dan parang,” ujar korban kepada polisi.
Melihat para pelaku datang dengan parang terhunus, para korban lari ke dalam kamar. Nahas, pelaku berhasil mengejar masuk. Kamar dikunci mereka dari dalam.
Sambil mengancam, para korban dengan sajam, para pelaku meminta agar korban mengumpulkan handphone. Pelaku lalu membuka semua tas dan lemari mencari-cari barang berharga. Korban HA kehilangan sebuah HP Oppo A1K, sebuah motor Honda Beat.
Sedang korban AZ satu HP Samsung A51, dan helm. Sementara korban NH satu buah HP Vivo, uang tunai Rp700 ribu, ransel, dan jam tangan.
Untuk korban SS sebuah HP Iphone 8, dan uang tunai Rp400 ribu. Maka, kerugian akibat perampokan itu ditaksir mencapai Rp28 juta.
Menerima laporan para korban, polisi menggeber penyelidikan. Senin 24 Mei, sekitar pukul 21.30, polisi mengamankan pria bernama Emen di Terminal Km 6 Banjarmasin dan Upik. Nama terakhir belakangan diketahui hanya menadah barang curian Emen.
Dari penangkapan mereka, polisi berhasil menyita sajam parang yang digunakan pelaku Emen saat beraksi. Termasuk, HP Oppo A1K, Samsung A51, sepeda motor Honda Beat, HP Vivo, jam tangan tali besi.
Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Timur AKP Timur Yono mengatakan pelaku nekat mengancam korban dengan parang supaya tidak berteriak dan melawan.
“Saat ini pendalaman masih kita lakukan, perkembangan selanjutnya akan dilaporkan kemudian,” ujarnya.