bakabar.com, BANJARBARU – Pembangunan 4 smelter atau instalasi peleburan nikel milik Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam segera dimulai April mendatang.
Kabar tersebut dibenarkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalsel, Nafarin.
"Iya smelter nikel," katanya saat dikonfirmasi bakabar.com, Senin (20/12).
Megaproyek ini nanti dibangun di atas lahan seluas 2.000 hektare. Rencana awal, lokasinya di Simpang Empat, Tanah Bumbu.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian Kalsel, Mahyuni menyambut baik rencana pembangunan 4 unit smelter nikel Haji Isam.
Saat mengikuti peresmian pabrik pengolahan minyak sawit di Tanah Bumbu, akhir Oktober lalu, Mahyuni yakin keberadaan smelter Haji Isam bisa menyerap sekitar 10 ribu tenaga kerja.
"Ini luar biasa dampaknya terhadap ekonomi dan industri di Kalsel," kata Mahyuni kepada bakabar.com, Senin (20/12).
Kendati begitu, sampai kini dirinya belum mengetahui berapa kapasitas dan spesifikasi dari 4 unit smelter tersebut.
Yang pasti, Mahyuni mengakui bahwa sekarang ketersediaan nikel di Kalsel sangat terbatas.
"Kalau setahu-ku kita sangat terbatas dengan bijih besi. Kita sebutnya bijih besi, karena nikel di tempat kita itu kecil-kecil," ujarnya tanpa merinci total cadangan nikel Kalsel.
Mahyuni berharap seiring keberadaan instalasi pengolahan tersebut bisa selaras dengan program menara vokasi.
Dia meminta seluruh perguruan pendidikan di Kalsel menghadirkan jurusan keahlian di bidang pertambangan atau industri smelter.
"Mengingat, saat ini kita belum ada pendidikan keahlian industri smelter, peleburan bijih besi dan semacamnya," tuntasnya.
Haji Isam bakal menginvestasikan dana sebesar 440 juta dolar AS atau sekitar Rp6,3 triliun untuk megaproyek 4 unit smelter nikel.
Rencana Isam membangun empat smelter sebelumnya terlontar dari Komisaris PT Jhonlin Agro Raya, Andi Amran Sulaiman.
"Pak Andi [Haji Isam] tadi bisikin saya 2023 smelter akan selesai dibangun empat unit," ujar mantan menteri pertanian RI ini di sela peresmian pabrik biodiesel Jhonlin oleh Jokowi, Kamis lalu (21/10).
Kalsel provinsi kaya akan hasil alam dan tambang. Mengutip data Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan & Pemurnian Indonesia, potensi tambang bijih besi Kalsel terdapat di Kabupaten Tanah Laut. Totalnya diperkirakan sebesar 185.667 ton.
Sejatinya sudah ada beberapa pabrik smelter di Kalsel. Sebut saja di Kotabaru milik PT Silo dan Tanah Laut punya PT Delta Prima Steel.
Kapasitas smelter milik Silo di Pulau Sebuku dilaporkan mencapai 1 juta ton per tahun. Jumlah itu jauh lebih besar ketimbang PT Delta Prima Steel di Jorong yang 100 ribu ton/tahun.
Tak Hanya Haji Isam, SILO Juga Lirik Smelter Kalsel di Kotabaru