Kota Baru

TOP! Minyak Goreng Alif Produksi PT SDO Tembus Pasar Kalselteng

apahabar.com, KOTABARU – Minyak goreng kemasan Alif, produksi PT Sime Darby Oils (PT SDO) nampaknya makin…

Featured-Image
Produksi minyak goreng Alif tembus pasar Kalselteng dan akan merambah pasar Kaltim. Foto-apahabar.com/Masduki

bakabar.com, KOTABARU – Minyak goreng kemasan Alif, produksi PT Sime Darby Oils (PT SDO) nampaknya makin laris manis.

Meski tercatat belum genap dua tahun, produksi minyak goreng Alif asli Kalimantan ini dipastikan telah merambah pasar hingga dua provinsi, yakni Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah atau Kalselteng.

Berdasarkan catatan manajemen, dalam sehari PT SDO sendiri mampu mengolah minyak goreng kemasan sebanyak 3 ton atau pada kisaran 600 MT.

“Nah, kalau dikartonkan atau kemasan mencapai sekitar 60.000 karton minyak goreng Alif perbulannya,” ujar Irfan Sarifudin, HoD Sales, Inventory, Utility dan Production PT SDO, Jumat (5/11) di Kotabaru.

Irfan bilang, memenuhi pangsa pasar atau melebarkan sayap konsumen hingga ke wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), PT SDO akan berupaya meningkatkan produksi minyak goreng Alif.

“Ke depan memenuhi tingginya permintaan pasar wilayah Kaltim, PT SDO juga akan meningkatkan produksi minyak goreng Alif ini,” ujarnya.

Humas PT SDO, Kusdaryanto, menambahkan PT SDO Pulau Laut Refinery memiliki kapasitas penampungan 2.500 MT crude palm oils (CPO).

Ribuan MT CPO tersebut sebagian diekspor, juga diproduksi menjadi minyak goreng kemasan bernama Alif.

SDO mengekspor CPO hingga ke Cina, Malaysia, India, Turki, Myanmar, serta beberapa negara Eropa.

“Nah, untuk produksi minyak goreng kemasan Alif untuk memenuhi permintaan pasar daerah-daerah di Kalimantan,” terang Kus.

Sebagai informasi, PT SDO dibangun di atas lahan sekitar 14 hektare. Lokasinya tepat berada di Desa Sungai Taib, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kotabaru.

Sebelumnya, perusahaan ini bernama PT Golden Hope Nusantara, dan kini berubah menjadi PT SDO.

PT SDO tercatat berhasil meraih banyak prestasi dan berbagai penghargaan atas komitmen dalam pengelolaan limbah.

Menariknya, PT SDO ini sebelumnya sempat diterpa protes sejumlah aliansi. Mereka berunjuk rasa membawa isu dugaan pencemaran limbah.

Namun, isu dugaan pencemaran itu dibantah tegas oleh Winardi Noryanto, Head Operation SDO. Ia memastikan pihaknya telah melakukan pengelolaan limbah sesuai aturan yang berlaku.

Pengolahan limbah SDO telah melalui beberapa proses, dan tahapan hingga air limbah dinilai berada di bawah baku mutu.

Pengambilan sampel pihak berkompeten untuk diuji ke laboratorium Batulicin-Tanah Bumbu, pun secara rutin dilakukan setiap bulannya.

“Intinya, berkenaan dengan pengelolaan limbah kami sudah lakukan sesuai aturan, dan air limbah yang dibuang juga sudah di bawah standar baku mutu,” pungkas Winardi, saat media gathering di Banjarmasin.



Komentar
Banner
Banner