bakabar.com, JAKARTA – Setelah bertahun-tahun menemani penggemar game, Konami menghentikan Pro Evolution Soccer (PES)/Winning Eleven dan digantikan eFootball.
Tak hanya perubahan nama, Konami turut meninggalkan sistem lama dan beralih ke digital sepenuhnya. eFootball pun dipastikan menjadi game gratis untuk dimainkan.
Pun eFootball memakai game engine yang berbeda dari PES. Bukan lagi Fox Engine, Konami resmi beralih ke Unreal Engine 4.
“Kami telah membuat sejumlah modifikasi untuk membuat mesin permainan sepakbola baru secara virtual,” jelas Produser eFootball, Seitaro Kimura, seperti dilansir Detik, Kamis (22/7).
eFootball ditargetkan dirilis sekitar September atau Oktober di PC melalui konsol PS5, PS4, Xbox Series X/S, dan Xbox One. Menyusul kemudian di perangkat mobile, baik iOS maupun Android.
Selanjutnya di akhir 2021, eFootball sudah bisa dimainkan lintas platform. Gamer yang bermain melalui ponsel, dapat menghadapi lawan di konsol atau PC.
Namun ketika awal dirilis, eFootball akan hanya menyediakan pertandingan sembilan klub, di antaranya Barcelona, Bayern Munich, Juventus, Manchester United, dan Arsenal.
Kemudian Konami bakal meluncurkan versi berbayar, sehingga memberikan pemain kebebasan untuk membangun klub sendiri dan mengikuti liga online.
Sejarah PES/Winning Eleven
Meski memiliki nama berbeda, PES maupun Winning Eleven adalah produk yang sama. Semuanya berakar dari International Superstar Soccer (ISS) yang dirilis Konami di pertengahan 1994.
Dilansir dari Dunia Games, fitur yang ditawarkan ISS menyebabkan game ini mudah diterima pasar. Beberapa fitur menariknya seperti open game, international cup, world series, hingga training.
Kemudian awal 1995, Konami merilis seri kedua ISS dengan judul International Superstar Soccer Deluxe/World Soccer Winning Eleven untuk Nintendo 64.
ISS Deluxe menawarkan animasi yang lebih halus dan lebih banyak variasi formasi. Namun akibat masalah lisensi, gamer hanya bisa memainkan pemain-pemian dunia dengan nama yang diplesetkan.
Setahun berselang Konami merilis International Superstar Soccer 64 atau yang lebih dikenal Jikkyou World Soccer di Jepang.
Masih di tahun yang sama, International Superstar Pro atau Winning Eleven 97 juga rilis khusus untuk konsol PlayStation.
Tahun-tahun selanjutnya Konami terus merilis seri ISS dengan beberapa nama. Sebut saja ISS Pro 98/World Soccer Jikkyou Winning Eleven 3.
Kemudian ISS Pro Evolution/World Soccer Jikkyou Winning Eleven 4 (1999), dan ISS Pro Evolution 2/World Soccer Jikkyou Winning Eleven 2000.
Memasuki pertengahan 2001, Konami merilis sekuel ISS di konsol PlayStation 2 dengan nama Pro Evolution Soccer untuk versi Eropa, serta Winning Eleven 5 untuk Asia dan Amerika Utara.
Mulai dari titik ini, kedua game milik Konami hadir dalam versi yang sedikit berbeda. Akibatnya banyak gamer baru yang menyebut PES dan Winning Eleven adalah game berbeda.
Penyebabnya pengembangan PES dilakukan Konami Computer Entertainment Osaka (KCEO), sedangkan Winning Eleven diserahkan kepada Konami Computer Entertainment Tokyo (KCET).
Bisa dibilang PES dan Winning Eleven cukup sukses di pasar masing-masing. PES berhasil bersaing dengan game FIFA di Eropa.
Sedangkan Winning Eleven merajai game sepakbola di Asia, termasuk di Indonesia yang kebetulan sedang diramaikan rental-rental PlayStation.
Namun sejak konsol PlayStation 1 meredup, perlahan seri PES lebih banyak diterima di Indonesia sampai sekarang.