bakabar.com, NEWYORK – Lima orang di Amerika Serikat terdiagnosa virus Corona sepulang dari Wuhan, China, akhir pekan lalu.
Demikian laporan pejabat federal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada Minggu (27/1) waktu setempat.
Jumlah itu mencakup pasien baru yang teridentifikasi selama akhir pekan di daerah Los Angeles dan Phoenix, serta kasus yang dilaporkan sebelumnya di Chicago dan Seattle.
Sementara itu 25 orang lainnya terbukti negatif, namun sedikitnya 100 kasus baru yang berpotensi sedang diselidiki otoritas terkait.
Menurut Direktur Pusat Imunisasi dan Penyakit Pernapasan Nasional, Nancy Messonnier, pihaknya telah berupaya mengantisipasi kasus lain yang dilaporkan di Amerika Serikat dalam beberapa hari mendatang.
Messonnier menggambarkan risiko kesehatan di Amerika Serikat terbilang kecil saat ini, sejak semua pasien bepergian dari Wuhan.
Menurut dia, tidak ada bukti di Amerika Serikat bahwa penyakit tersebut menyebar ke sesama manusia.
Otoritas kesehatan di seluruh dunia sedang berjuang mencegah sebuah pandemik setelah lebih dari 2.000 orang terinfeksi di China dan 56 orang meninggal setelah tertular virus tersebut.
Virus corona yang baru teridentifikasi tersebut menjadi alarm bagi masyarakat lantaran masih banyak misteri seputar penyakit tersebut.
Virus corona dapat menyebabkan pneumonia, yang di beberapa kasus dapat berujung dengan kematian. Masih terlalu dini untuk mengetahui betapa bahayanya dan betapa mudahnya virus tersebut mampu menular ke sesama manusia. (Ant)
Baca Juga: Penumpang Rute Balikpapan-Jakarta Positif Corona, Batik Air: Tidak Benar
Baca Juga:Corona Effect, Yen Melonjak, Yuan Merosot
Baca Juga: Amankah Kotabaru dari Corona? Simak Penjelasan RSUD
Editor: Fariz Fadhillah
