Religi

Masjid di India Jadi Tempat Pernikahan Umat Hindu

apahabar.com, NEW DELHI – Sepasang umat Hindu di Negara Bagian Kerala, India (Anju dan Sarath Sasi),…

Featured-Image
Ilustrasi, Masjid India.Foto-Hindustan Times

bakabar.com, NEW DELHI - Sepasang umat Hindu di Negara Bagian Kerala, India (Anju dan Sarath Sasi), terlilit masalah biaya pernikahan yang akan digelar 19 Januari mendatang. Menariknya, bantuan dana dan tempat malah datang dari tempat ibadah umat Islam di sana.
Dilansir Republika dari Asia News, Kamis (9/1), pernikahan itu akan diselenggarakan dengan tradisi Hindu di Masjid Jamaah Muslim Cheruvally, Kayamkulam, Distrik Alappuzha, Kerala. Sebuah pesta pernikahan vegetarian akan diselenggarakan untuk sekitar seribu tamu.

Sekretaris Komite Masjid Jamaah Muslim Cheruvally, Nujumuddin Alummoottil mengatakan, mendapatkan permohonan bantuan itu dari Bidhu, ibu dari Anju, sekitar dua bulan yang lalu. Keluarga mereka dalam kondisi keuangan yang sulit sejak kematian ayah Anju, Ashokan pada 2018. Pengelola masjid pun menyetujuinya.

Pernikahan akan diselenggarakan pukul 11.30 hingga 12.30 waktu setempat di halaman depan masjid. Tenda besar atau shamiana akan didirikan untuk perhelatan tersebut.

Tak sampai di situ, masjid juga akan memberikan bantuan dana untuk kedua pasangan guna memulai kehidupan pernikahannya. Masjid memberi bantuan tunai sebesar 200 ribu rupees (sekitar Rp38 juta) kepada pengantin pria dan perhiasan emas untuk pengantin wanita.

Kemurahan hati pengelola masjid ini disebut sebagai contohkeharmonisan antaragamadi saat India dilanda konflik sektarian. Amandemen undang-undang kewarganegaraan India mengecualikan pengajuan imigran Muslim menjadi warga negara.

Pada pekan lalu, Gereja St Thomas di Kothamangalam membuka pintunya bagi umat Islam yang pulang dari aksi protes undang-undang kewarganegaraan tersebut. Umat Muslim dipersilakan untuk shalat di gereja tersebut.

Ketika berita pernikahan ini mulai dipublikasikan secara daring, pengelola masjid menerima banyak catatan terima kasih. Namun, berita palsu juga muncul dengan menyebut pasangan itu berencana masuk Islam.

Nujumuddin menegaskan kabar itu tidak benar. Pernikahan itu akan tetap mengikuti ritual Hindu. Mereka yang menyebarkan kebencian, kata dia, seharusnya diabaikan saja.

Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner