bakabar.com, BATULICIN – Kondisi Jalan Kuranji yang terletak di Desa Suka Maju, Kecamatan Batulicin sangat memprihatinkan. Poros jalan yang menghubungkan tiga desa yakni Suka Maju, Maju Makmur, dan Maju Bersama di Kecamatan Batulicin itu rusak parah.
“Kalau musim hujan sangat becek. Kalau musim panas debunya minta ampun. Dan parahnya lagi banyak terdapat lobang-lobang yang sering mengakibatkan kecelakaan,” ucap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga ketiga desa itu meminta kepada pemerintah atau pihak terkait agar bisa memperbaiki bahkan bisa mengupayakan untuk diaspal.
“Kami minta untuk diperbaiki dan diaspal, karena jalan ini termasuk jalan yang sangat dekat dengan perkotaan,” katanya.
Dikonfirmasi terkait keluhan masyarakat ini, Wakil Ketua Komisi III DPRD Tanah Bumbu, Andi Asdar Wijaya, membenarkan dengan rusaknya jalan tersebut karena memang tidak pernah diperbaiki.
Anggota dewan yang merupakan politikus muda dari Partai Golkar ini menyebut jalan tersebut adalah jalan perusahaan, sehingga saat ini tidak ada kewenangan pemerintah untuk memperbaikinya.
Sebelumnya, kata Andi Asdar, ia juga pernah mengusulkan ke Dinas PUPR untuk melakukan perbaikan dan pengaspalan.
“Pernah saya usulkan, namun ditolak. Alasannya karena jalan tersebut merupakan jalan perusahaan yang belum dihibahkan ke pemerintah,” ucap Andi Asdar kepadabakabar.com, Jumat (17/01) sore.
Menanggapi status jalan itu, saat ini kata Andi Asdar, pihaknya masih dalam pengurusan, agar pemerintah mendapat hibah jalan tersebut dari perusahaan.
“Kita masih dalam tahap pengurusan status jalan itu kepada perusahaan. Supaya bisa dihibahkan menjadi milik Pemda sehingga dapat diperbaiki untuk kenyamanan warga,” tuturnya.
Sementara saat ini, kondisi jalan warga setempat secara gotong royong mengumpulkan dana untuk memperbaiki jalan tersebut ala kadarnya.
Baca Juga: Terisolir Akibat Jalan Rusak, Warga Desa Tebing Siring Impikan Hibah Jalan PTPN XIII
Baca Juga: Sebelum Haul Guru Sekumpul, PUPR Banjar Selesaikan Perbaikan Jalan Rusak
Reporter : Syahriadi
Editor: Muhammad Bulkini
