bakabar.com, BANJARBARU – Penyelesaian pembangunan Jembatan Sungai Lulut diperkirakan tak sesuai target. Mestinya, jembatan itu sudah selesai dikerjakan akhir tahun ini.
Meski begitu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Roy Rizali Anwar, tetap optimistis bisa mengejar target yang telah ditetapkan.
“Kita tetap optimistis. Mulai dari meminta supaya menambah peralatan, tenaga kerja, sampai jam kerja untuk menyelesaikan pekerjaan itu,” ungkap Roy saat ditemui bakabar.com di Kantor Gubernur Kalsel, Selasa (03/12).
Menyadari ada keterlambatan dari mekanisme kontrak yang telah ditentukan di awal, PUPR Kalsel tak segan akan memberikan sanksi apabila terdapat kelalaian dalam pekerjaan.
“Kita lihat kalau memang kesalahan dari kontraktor berarti denda. Tapi kalau dalam arti kesiapan lahan, kita tidak menyiapkan waktu dan berdampak pada keterlambatan pekerjaan, berarti kesalahan di kita,” bebernya
Sebelumnya, pembangunan jembatan sungai lulut ditargetkan selesai pada akhir 2019. PUPR Kalsel telah melakukan lelang serta memberikan arahan sejak dini kepada Pemerintah Kota Banjarmasin dan Pemerintah Kabupaten Banjar untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
“Itu baru bisa selesai di pertengahan tahun kemarin dan memengaruhi pelaksanaan pekerjaan di lapangan,” ujarnya
Dalam pelaksanaannya, Roy mengungkapkan ada banyak kendala yang membuat pekerjaan itu menjadi terlambat.
“Belum lagi seperti PDAM dan listrik yang baru saja dipindah. Itu mengganggu pada saat pelaksanaan pemanjangan,” tutupnya.
Baca Juga:H2 Penutupan Jembatan Sungai Lulut, Pengendara Berebut Jembatan Alternatif
Baca Juga: Pekan Depan, Renovasi Jembatan di Sungai Lulut Dilanjut
Reporter: Musnita Sari
Editor: Puja Mandela