Tak Berkategori

‘Kilometer Terakhir’, Langkah Awal Majunya Film Banua

apahabar.com, BANJARMASIN – Udara dingin mengiringi suasana nonton bareng Film ‘Kilometer Terakhir ‘di Kafe Rumah The…

Featured-Image
Antusias penonton menyaksikan film Kilometer Terakhir di Kafé Rumah The Panas Dalam. Foto-apahabar.com/Riyad Dafhi

bakabar.com, BANJARMASIN – Udara dingin mengiringi suasana nonton bareng Film 'Kilometer Terakhir 'di Kafe Rumah The Panas Dalam, Senin (23/12) malam.

Dari pantauan bakabar.com, puluhan orang nampak antusias menyaksikan film yang digarap oleh Bima Sakti Production itu.

Film itu berkisah tentang perjalanan seorang pria yang merasa jenuh dengan hirup-pikuk kehidupan ibukota Jakarta dan berniat mencari suasana serta pelajaran baru menggunakan sepeda di salah satu Kabupaten di Kalimantan Selatan.

Malam itu, film yang dibagi menjadi empat episode itu cukup sukses menghipnotis mata penontonnya.

“Meskipun ada beberapa yang kurang. Namun secara keseluruhan sudah bagus, karena bisa menginspirasi anak muda di Kalimantan Selatan untuk mencintai film-film lokal,” kata salah satu penonton, Eka Ishida usai nobar.

Ia berharap akan terus ada dan bertumbuh, para seniman atau sineas-sineas lokal yang berkontribusi memajukan film-film dari Kalimantan Selatan.

“Semoga bisa menjadi langkah awal teman-teman sineas di Banua untuk terus berkarya,” ucapnya.

Selain itu, film Kilometer Terakhir, dinilainya juga sangat bagus lantaran menjual atau mempromisikan keindahan-keindahan alam di Kabupaten Tanah Bumbu.

“Bagus juga, kan sekaligus mempromosikan pariwisata yang ada di Tanah Bumbu,” sebutnya.

Serupa, Fitria mengatakan, setelah menonton film Kilometer Terakhir, ia jadi tahu bahwa Kalsel masih menyimpan banyak keindahan yang belum terjamah oleh tangan manusia.

“Setelah nonton film ini, saya jadi tau masih banyak tempat wisata di Kalsel, jadi kepingin kesana,” tuturnya sembari tersenyum.

“Alur filmnya juga bagus, banyak pelajaran yang bisa diambil tentang keikhlasan yang banyak gak bisa kita dapatkan di kota-kota besar,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu selebgram lokal, Eqy Morres mengungkapkan, setelah menonton film tersebut mengingatkan ia tentang pengalaman-pengalamannya yang suka berpergian atau travelling.

“Filmnya kreatif banget, mengangkat cerita tentang perjalanan seseorang yang travelling, di awal film sempat tidak menduga kisahnya seperti itu,” ungkapnya.

Pun dengan Fitria dan Eqy Morres, keduanya juga berharap bahwa film ini menjadi pertanda awal kemajuan industri perfilman di Kalsel.

Baca Juga: 'Kilometer Terakhir' akan Manjakan Penikmat Film di Nobar Malam Ini

Baca Juga: Tak Hanya di Banjarmasin, Nobar "Kilometer Terakhir" Juga Digelar di Batulicin

Baca Juga: Siap-Siap, Sendratasik Berkarya Bakal Kembali Digelar di ULM

Baca Juga: Nonbar Film Pangeran Antasari, Upaya Seniman Melestarikan Sejarah

Reporter: Riyad Dafhi R
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner