BKKBN Kalsel

SMPN 4 Banjarmasin Dicanangkan Jadi Sekolah Siaga Kependudukan

apahabar.com, BANJARMASIN – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalsel kembali melakukan Sosialisasi Sekolah Siaga…

Featured-Image
Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan oleh BKKBN di SMPN 4 Banjarmasin. Foto-apahabar.com/Musnita Sari

bakabar.com, BANJARMASIN – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalsel kembali melakukan Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan di SMP Negeri 4 Banjarmasin, Kamis (10/10) siang.

Sebelumnya, Wali Kota Banjamasin Ibnu Sina telah mencanangkan tiga sekolah sebagai Sekolah Siaga Kependudukan yaitu SMAN 6, SMKN 4, dan SMPN 35 Banjamasin.

“SMPN 4 bakal jadi sekolah siaga kependudukan. Mungkin pada 2020 rencananya akan ada peresmian,” ucap Kasubdit Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN Kalsel, Aswin, kepada bakabar.com.

Sayangnya karena anggaran terbatas, hanya tiga sekolah per tahunnya yang ditargetkan menjadi Sekolah Siaga Kependudukan. Alasannya, kata Aswin, karena program bukan hanya di sekolah, tetapi juga di perguruan tinggi dan masyarakat.

Selain melakukan kunjungan, sebelumnya BKKBN Kalsel bersama Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat Banjarmasin juga memberikan materi integrasi kependudukan dan keluarga berencana kepada guru-guru SMPN 4 Banjarmasin.

“Kami sosialisasikan kepada guru-guru di mana sekolah siaga kependudukan itu adalah sekolah yang mengintegrasikan materi kependudukan ke dalam kurikulum yang sedang berlaku saat ini,” papar Aswin.

Kepala SMPN 4 Banjarmasin, Syahrida, menyambut baik atas kerja sama tersebut. Wawasan yang diberikan tidak hanya bisa diterapkan untuk para siswa, tetapi juga untuk para guru.

“Terima Kasih kepada pihak BKKBN. Kami mendapat suatu kehormatan sebagai wakil dari sekolah-sekolah lain dalam sekolah siaga kependudukan,” ujarnya

Saat ini SMPN 4 memang telah memiliki pojok baca di setiap kelas. Adanya tambahan usulan pojok kependudukan tentu akan menjadi wawasan baru bagi anak didiknya.

“Berawal dari mural kemudian dikembangkan menjadi pojok baca, tapi karena ada sisi-sisi lain yang bisa digunakan untuk pojok kependudukan. Insya Allah akan bisa terlaksana dan efektif,” tuturnya.

Sedangkan mengenai penyisipan materi kependudukan tidak akan merubah atau mengganggu kurikulum yang telah berjalan saat ini.

“Jadi bukan membuat kurikulum baru, tetapi pada materi-materi pada setiap pelajaran itu yang akan disisipkan tentang kepedudukan,” imbuhnya.

Baca Juga: BKKBN Kalsel Edukasi Guru SMAN 4 Banjarmasin Lewat Integrasi Pendidikan Kependudukan

Baca Juga: 114 Desa dan 16 Kelurahan Ikuti Sosialisasi Kebijakan Kependudukan

Reporter: Musnita Sari
Editor: Puja Mandela



Komentar
Banner
Banner