Tak Berkategori

Kenali Stroke dan Penanganan Sejak Dini

apahabar.com, BANJARMASIN – Penyakit stroke sudah tak asing lagi terdengar, bahkan disebut-sebut pemicu kematian nomor satu…

Featured-Image
Ilustrasi stroke. Foto-Net

bakabar.com, BANJARMASIN - Penyakit stroke sudah tak asing lagi terdengar, bahkan disebut-sebut pemicu kematian nomor satu di Indonesia, bahkan dunia.

Jumlah penderita pun terus meningkat setiap tahunnya. Kalangan tua bahkan anak muda yang disebut generasi milineal pun memungkinkan terserang stroke.

Berdasarkan data statistik Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI menyebutkan dari total angka kematian di Indonesia sekitar 21,1 persen disebabkan oleh Stroke dan 12,9 persen dikarenakan penyakit jantung dan pembuluh darah. Hal ini disebabkan perubahan gaya hidup, kebiasaan merokok, konsumsi makanan tinggi kolesterol, kurang olah aga

Dr Lily Runtuwene berkerja spesilis syaraf di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin percaya stroke dapat dicegah dengan mengurangi resiko penyebab tersumbat atau pecahnya pembuluh darah.

Caranya pada usia produktif menerapkan pola hidup sehat. Seperti menghindari merokok, olahraga yang teratur, perbanyak konsumsi makanan buah dan sayur dan hindari stress.

“Insya Allah dengan menerapkan pola hidup sehat dapat terhindar dari serangan stroke,” ujar saat dihubungibakabar.com.

Menurutnya stroke adalah gangguan pembuluh darah yang terjadi pada otak. Sehingga aliran darah yang membawa oksigen dan glukosa terganggu.

Padahal oksigen dan glukosa merupakan nutrisi bagi sel otak untuk hidup. Serangan stroke terjadi secara mendadak dan menimbulkan gejala khusus sesuai bagian otak yang tidak tersuplai darah.

Karena berkaitan dengan otak yang merupakan organ vital manusia, di mana dalam beberapa saat saja ketika mengalami kekurangan nutrisi, manusia akan mati.

Maka itu, penderita harus menghindarkan seperti merokok, makanan, kolesterol tinggi, penyakit darah tinggi dan penyakit kencing manis.

“Stroke memerlukan penanganan yang cepat dan tepat untuk mencegah dan menghindari terjadinya kecacatan, bahkan kematian,” tegas lulusan doktor umum di Fakultas Kedokteran UGM ini.

Ketua Pokja Stroke Perdossi Banjarmasin ini juga menilai deteksi dini penyakit stroke pun penting untuk diketahui.

Penyakit stroke terjadi secara mendadak dan gejala awal stroke sering ditandai dengan gejala sakit kepala yang mirip gangguan kesehatan lainnya sehingga besar kemungkinan seseorang mengabaikannya.

“Guna mencegah risiko stroke berat yang melumpuhkan, masyarakat perlu waspada,” ucap perempuan kelahiran Gorontalo ini.

Olehnya, ia mengakui pengetahuan tentang tanda dan gejala awal stroke yang dimiliki masyarakat awam masih sangat minim. Mereka tidak mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan untuk deteksi dini.

Padahal deteksi dini dilakukan guna meminimalisasi risiko yang didapatkan pasien.

Pemberian edukasi sederhana yang fokus pada pengetahuan tanda dan gejala awal stroke diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi masyarakat,.

“Itu untuk segera melakukan kontak pelayanan gawat darurat sehingga dapat menurunkan jeda waktu yang lama dalam penanganan stroke akut,” tuturnya.

Salah satu cara mendeteksi dini penyakit stroke yang mudah diterapkan masyarakat adalah dengan metode FAST (face, arm, speech, time).

Itu yakni mengetahui secara dini keberadaan gejala gangguan pada otot wajah, gangguan bicara, kelemahan anggota gerak, serta memberikan cara deteksi gejala awal stroke yang mudah dimengerti dan diaplikasikan masyarakat.

Baca Juga: Waspada Heat Stroke, Berikut Gejala dan Tips dari Dokter Rudi Rafisa

Baca Juga: Kecanduan Makan Plastik Sejak Usia 7 Tahun, Robert: Warna Biru Paling Lezat

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner