Nasional

Perang Dagang Makin Panas, Trump Desak Pengusaha AS Cabut dari China

apahabar.com, JAKARTA – Presiden Donald Trump pada Jumat (23/8) mendesak pengusaha Amerika Serikat (AS) untuk keluar…

Featured-Image
Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Presiden China Xi Jinping saat pertemuan bilateral kedua negara pada KTT pemimpin negara G20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019). Foto-REUTERS/Kevin Lamarque

bakabar.com, JAKARTA – Presiden Donald Trump pada Jumat (23/8) mendesak pengusaha Amerika Serikat (AS) untuk keluar dari China setelah Beijing menyatakan akan memberlakukan tarif balasan senilai 75 miliar dolar AS (sekitar Rp 1,07 kuadriliun) atas barang-barang dari Amerika Serikat.

Dilansir Antara, pergerakan itu memicu ketakutan bahwa perang dagang yang memanas di antara AS dan China akan menyebabkan perekonomian global jatuh ke dalam resesi.

Trump mengatakan di Twitter bahwa ia akan mengambil langkah untuk menanggapi rencana terbaru Beijing tersebut soal pengenaan tarif.

Presiden AS selama ini menuduh China melakukan praktik perdagangan yang tidak adil. Ia juga berupaya mencapai kesepakatan yang akan menyeimbangkan hubungan kedua negara dan dengan memberi keuntungan bagi perusahaan dan tenaga kerja AS.

“Kita tidak memerlukan China dan, terus terang saja, kita akan lebih baik tanpa mereka. Uang dengan jumlah sangat besar yang dikumpulkan dan dicuri oleh China dari Amerika Serikat, setiap tahun, selama berpuluh-puluh tahun, akan dan harus DIHENTIKAN,” cuit Trump.

“Perusahaan-perusahaan hebat kita, karena itu, diperintahkan untuk segera mencari alternatif selain China, termasuk dengan membawa kembali perusahaan-perusahaan Anda ke tanah air dan membuat produk-produk di AS,” cuitnya lagi.

Belum ada kejelasan soal kewenangan hukum apa yang akan digunakan Trump untuk mewajibkan perusahaan AS menghentikan kegiatan di China atau berhenti menggunakan produk dari negara itu.

Trump juga mengatakan bahwa ia memerintahkan perusahaan layanan pengiriman seperti FedEx, Amazon.com Inc, UPS dan Layanan Pos AS untuk menemukan dan menolak semua pengiriman obat bius pereda rasa nyeri ke Amerika Serikat.

China pada Jumat mengatakan akan menerapkan tarif balasan senilai 75 miliar dolar atas barang-barang AS, dengan pertama kalinya mengincar minyak mentah. China juga menyatakan akan memperbarui pajak-pajak hukuman atas produk otomotif buatan AS.

Baca Juga:Penerjung Payung asal Kalimantan di Jogya Air Show Gagal Mendarat

Baca Juga:Ribuan Anak Singkawang Sudah Miliki KIA, Intip Fungsinya

Baca Juga: Kapolsek Sukajadi yang Beri 2 Lusin Miras ke Mahasiswa Papua Akhirnya Dicopot

Baca Juga: Korban Tembakan Tentara Israel di Jalur Gaza Bertambah 127 Orang

Sumber: Antara
Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner