Dishut Kalsel

Kawasan Tahura Sultan Adam Dilalap Api, Tim Gabungan Masih Berjaga

apahabar.com, BANJARBARU – Sebanyak 5 hektare kawasan ekowisata Tahura Sultan Adam dilalap api pada Minggu (25/8/2019)….

Featured-Image
Kawasan Tahura Sultan Adam Dilalap Api. Foto-Humas Dishut Kalsel

bakabar.com, BANJARBARU – Sebanyak 5 hektare kawasan ekowisata Tahura Sultan Adam dilalap api pada Minggu (25/8/2019). Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terjadi di dua waktu, pukul 15.30 Wita dan pukul 20.00 malam.

Kepala Tahura SA bersama Kabid PKSDAE, Kasi Kebakaran Dishut Kalsel, Kasi Linhut KPH Kayu Tangi, Babinsa, Polsek Karang Intan, Koramil Karang Intan, Manggala Agni, Brigdal Kalsel, dan Brigdal BKO Kayu Tangi, dan seluruh karyawan Tahura SA bersama sama berjibaku memadamkan api.

Kepala Tahura SA, Rahmad Riansyah mengungkapkan, kebakaran hutan dan lahan terjadi di sebelah timur menuju kawasan agrowisata.

Menurutnya kebakaran pertama terjadi pukul 15.00 Wita. Rambatan api dapat dikendalikan tim gabungan, hingga padam. Namun, pada malam hari sekitar pukul 20.00 malam, api kembali berkobar.

img

Seluruh petugas rimbawan bersama sama berjibaku memadamkan api di kawasan ekowisata Tahura Sultan Adam, Minggu (27/8). Foto-Humas Dishut Kalsel

“Tetapi dapat dijinakkan petugas dan anggota Brigdal yang sudah bersiaga di Posko Tahura SA,” ujarnya.

Sementara itu, Kasi Perlindungan Hutan, Marvizon mengatakan, sekitar 5 hektare lahan yang terbakar belum dapat dipastikan penyebabnya.

“Apa penyebabnya masih diidentifikasi petugas,” ungkapnya.

Dugaan sementara, kebakaran yang terjadi pada malam hari, karena sisa api kebakaran pada sore hari sebelumnya.

“Kebakaran yang terjadi pada malam hari, karena ada sisa api pada peristiwa sore hari. Seiring dengan hembusan angin yang kencang,” paparnya.

Baca Juga: Karhutla di Desa Cindai Alus, Api Hampir Jilat Rumah Warga

Baca Juga: Gubernur Kalsel Minta Bupati dan Wali Kota Turun Langsung Atasi Karhutla

Baca Juga: Masifnya Karhutla Penyebab Ditutup Sementara Tahura Sultan Adam Mandiangin

Reporter: Nurul MufidahEditor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner