bakabar.com, MARTAPURA – Tuan Guru H Muhammad Nuzhan Noor atau yang juga dikenal dengan Guru Nuzhan merupakan ulama karismatik asal desa Dalam Pagar Martapura. Selain dikenal seorang pecinta binatang, beliau juga dikenal dengan berbagai kekeramatan.
Satu di antara kekeramatan Guru Nuzhan yang disaksikan warga dan para muridnya adalah ketika beliau menghadiri dua acara di waktu yang bersamaan.
Baca Juga: Mengenang Guru Nuzhan (1) dan 'Kekeramatan' Beliau yang Tak Biasa
Hal tersebut diamini oleh murid beliau yang bernama H. Basuni.
“Memang semasa hidup beliau, pernah orang menemui beliau berada di beberapa tempat dalam satu waktu,” ujar warga yang sekarang berada di Desa Tunggul Nangka, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar ini.
Basuni mengatakan, hal itu terjadi saat beliau mengadakan majelis pengajian, dan saat itu ada pula orang yang berhajat mengundang beliau ke rumahnya.
“Orang yang mengundang menyampaikan bahwa Guru datang ke hajatannya, namun kami juga melihat beliau berada di rumah beliau mengajar di majelis,” ucap H Basuni.
Padahal, waktu majelis dan acara tersebut bersamaan. Wallahu 'alam.
Selain itu, kata H Basuni, ada pula hal menarik dari sosok Guru Nuzhan. Beliau ketika membayar taksi tidak melihat berapa jumlah uang yang berada di kantong. Selalu saja lebih dari tarif yang seharusnya dibayar.
Pernah suatu ketika, beliau naik taksi kelotok (kapal kecil bermesin) ke Martapura. sesampainya di Martapura, beliau mengambil uang di sakunya dengan entengnya, tanpa menghitungnya.
Baca Juga: Datu Amin, Jadi Mufti di Saat Berkecamuknya Perang
“Beliau tidak pernah melihat melihat berapa uang yang beliau berikan kepada pengemudi kelotok, bahkan pernah 50 ribu Rupiah, pada zaman itu uang 50 ribu sangat besar nilainya,” ungkap H. Basuni.
Hal itu kemudian terulang, saat beliau kemudian membayar taksi kelotok ketika pulang.
Guru Nuzhan wafat pada 9 Dzulqaidah 1404 H dan dimakamkan di desa Dalam Pagar, Martapura, berdekatan dengan Masjid Tuhfaturraghibin.
Reporter: AHC 15
Editor: Muhammad Bulkini