bakabar.com, BATULICIN – Sudah dua hari warga Desa Maju Bersama, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), tinggal di tenda pengungsian karena tempat tinggalnya terendam banjir.
Selama dua hari, para pengungsi melakukan semua aktivitasnya di tenda pengungsian termasuk makan dan tidur sembari menunggu banjir surut.
Baca Juga: Pemkab Tanah Bumbu Keluarkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tanbu, Abdul Rahim, mengatakan selama ini pihaknya berupaya agar segala kebutuhan para pengungsi terpenuhi, termasuk urusan mandi cuci kakus (MCK).
“Kita akan bangun lima toilet di sekitar tenda pengungsian, karena itu yang paling dibutuhkan,” kata Rahim, kepadabakabar.com, Selasa (11/6/2019).
Selama ini, untuk kebutuhan MCK warga memanfaatkan satu rumah milik warga setempat yang memang disiapkan untuk aktivitas MCK para pengungsi. Pengungsi yang berjumlah 300 orang itu pun harus bergantian memanfaatkan tempat untuk MCK.
Selain kebutuhan untuk MCK, Rahim mengatakan para pengungsi juga sangat membutuhkan bantuan kantong sampah, obat-obatan untuk bayi dan balita, serta makanan. Namun, kata dia, untuk bantuan makanan di Desa Maju Bersama terus berdatangan dari berbagai pihak.
“Bantuan makanan terus berdatangan. Kita upayakan jangan sampai kekurangan,” katanya.
Seorang pengungsi, Alfian Noor, mengatakan selama dua hari di pengungsian ia menerima makanan yang cukup. Lauk yang ia makan antara lain nasi telur dan mi instan.
Ratna, pengungsi lainnya juga mengatakan pasokan makanan dari luar cukup membantu. Namun, selama di pengungsian ia juga ingin mencicipi makanan lainnya. “Saya kangen makan ikan asin. Kalau ada juga pengen makan sarden,” ucapnya.
Sama seperti pengungsi lainnya, Ratna sudah berada di tenda pengungsian selama dua hari. Di Desa Maju Bersama, rumah yang ia tinggali juga terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa.
“Rumah saya terendam sampai pinggang,” katanya.
Baca Juga: 358 Hektare Sawah di Tanah Bumbu Terendam Banjir
Reporter: Puja Mandela
Editor: Syarif